Dia mengatakan, rendahnya bunga kredit perlu diimbangi upaya pemerintah membangun infrastruktur. "Jika tidak, terjadi liquidity trap atau penurunan suku bunga tapi tidak diikuti kucuran kredit ke sektor riil," ujar Fauzi. Menurut dia, saat ini kalangan pengusaha masih mempertimbangkan untung rugi untuk ekspansi usaha dan mengambil kredit karena pertumbuhan dan pasar dalam negeri masih lemah.
Hal tersebut bisa ditanggulangi dengan pembangunan infrastruktur dari pemerintah yang membawa dampak berjenjang. "Bank kucurkan kredit infrastruktur, lalu tenaga kerja terserap dan membuat daya beli meningkat, dan bank kucurkan kredit ritel," ucap Fauzi.
Pergerakan suku bunga baru akan terjadi bila pemerintah menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi. Kenaikan harga minyak mentah disebabkan melambungnya harga minyak dunia. Dengan asumsi kenaikan 30 persen di triwulan pertama tahun depan, Fauzi menduga bakal terjadi peningkatan inflasi dari 4 persen pada Desember tahun ini jadi 5,5 persen pada Desember tahun depan.
REZA MAULANA