Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siaran TV Digital Belum Jelas, Produsen Sudah Ngebut

image-gnews
Polisi Lalulintas melakukan ujicoba fasilitas pemantauan arus lalulintas di Jakarta melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV)  yang tersedia di Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/8). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Polisi Lalulintas melakukan ujicoba fasilitas pemantauan arus lalulintas di Jakarta melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang tersedia di Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/8). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Perangkat penerima siaran digital atau set top box hingga kini masih diuji coba pemerintah. Departemen Komunikasi dan Informatika, yang menetapkan Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) dan Konsorsium TVRI, yang menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia, adalah penyelenggara uji coba tersebut.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 27/P/M.Kominfo/VII/2008 tentang Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital mengatur uji coba ini, yang digelar sejak Mei tahun lalu. Rencananya, uji coba akan berakhir Desember mendatang. Namun, baru-baru ini Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh meneken aturan baru soal kerangka dasar televisi digital ini.

Aturan baru inilah yang rupanya belum diketahui kedua konsorsium. Karena itu, mereka mengambil sikap menunggu. Direktur KTDI Supeno Lembang mengatakan masih banyak hal berkaitan dengan migrasi siaran analog ke siaran digital ini yang harus diperjelas. Pasalnya, untuk melakukan uji coba, modal terus dikucurkan anggota Konsorsium, yang terdiri atas enam stasiun televisi swasta, yakni ANTV, Metro TV, SCTV, Trans TV, Trans7, dan TV One.

Inilah yang membuat KTDI belum memutuskan langkah selanjutnya. "Kami belum tahu nanti siapa yang jadi penyelenggara multiplexer (pengolah sinyal analog ke digital), model bisnisnya bagaimana, dan mana yang boleh atau tidak," ujar Supeno kepada iTempo di kantornya Rabu lalu.

Konsorsium TVRI dan PT Telekomunikasi setali tiga uang. Kendati mereka boleh berlega hati karena jatah slot untuk lembaga penyiaran publik ini sudah pasti di tangan mereka, model bisnis dalam menyelenggarakan industri digital ini masih jadi pertanyaan Konsorsium.

Direktur Teknik Lembaga Penyiaran Publik TVRI Satya Sudhana mengaku kerepotan menghadapi model bisnis industri digital ini. "Kemarin dengan Telkom agak repot, karena kami punya misi untuk publik, sedangkan Telkom selaku BUMN juga harus mencari untung," ujarnya.
Jika kedua konsorsium memilih menunggu kebijakan pemerintah, sebaliknya, pemerintah malah menunggu kesiapan industri. Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informatika Bambang Subianto mengakui pihaknya masih menunggu kesiapan industri, sembari menyiapkan aturan detail soal model bisnis, penyelenggara multiplexer, maupun aturan soal televisi berjaringan.

"Kami memang belum membuat aturan soal infrastruktur maupun lembaga program siarannya, karena akan mengubah bisnis mereka. Makanya kami ingin tahu reaksi mereka," ujar Bambang. Ia tetap berpegang pada Peraturan Menteri Nomor 39/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) untuk mengetahui kesiapan industri siaran. "Kapan mereka siap, tinggal dilaksanakan."

Selain industri siaran serta produsen perangkat pendukung (set top box dan televisi), yang tak kalah penting adalah kesiapan masyarakat menerima migrasi tersebut. Memang, dari hasil survei uji coba diketahui, 60 persen dari 1.900 responden mau menerima teknologi ini. "Bahkan mereka mau beli jika harganya tak lebih dari Rp 300 ribu," katanya. Survei memang baru dilakukan di Jakarta, dan belum di tempat lain. Karena itu, sebelum migrasi teknologi, perlu dilakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pemerintah dan kedua konsorsium masih saling menunggu, tak demikian halnya dengan industri perangkat televisi. Beberapa produsen bahkan sudah mulai memproduksi televisi dengan peranti penerima siaran digital di dalamnya. Sebut saja PT Hartono Istana Teknologi, vendor perangkat elektronik merek Polytron, dan PT LG Electronics Indonesia. Selain memproduksi televisi digital, Polytron bahkan memproduksi set top box. Beberapa waktu lalu, produk mereka sudah ikut diuji coba KTDI.

Manajer Produk PT Hartono Istana Teknologi Eddy Ariawan menyatakan kesiapannya memproduksi set top box maupun televisi penerima siaran digital tersebut. "Kami siap memproduksi secara massal, sampai puluhan ribu (unit)," ujar Eddy. Produk Polytron yang sudah diproduksi sejak tiga bulan lalu itu dilengkapi dua tuner berbeda, yakni untuk siaran analog dan digital. Televisi Polytron "Dignity" ini dirilis dalam ukuran 21 inci dan 29 inci.

Eddy mengklaim respons peminat televisi ini cukup menggembirakan. Ia yakin, jika migrasi jadi dilaksanakan, responsnya bisa lebih baik. "Tinggal tunggu pasar, regulasi bagus, multiplexer-nya juga oke, pemerintah sudah memutuskan migrasi," ujar Eddy.

LG juga meluncurkan televisi penerima siaran digital sejak Juni lalu. Televisi besutan LG ini diluncurkan dalam dua ukuran: 47 dan 55 inci. Kedua seri ini disebut built-in digital TV. Seperti halnya Polytron, LG melengkapi produknya dengan dua tuner penangkap siaran analog dan digital. Sasarannya pun jelas: konsumen pemula jika migrasi ke siaran digital ini jadi dilaksanakan.
Industri set top box sebagai perangkat pendukung juga mulai meramaikan rencana migrasi teknologi siaran ini. Seperti yang dilakukan dua industri lokal, PT Panggung Elektronik dan PT INTI. Panggung Elektronik bahkan sudah menyiapkan set top box bermerek Akari.

Namun, harga set top box sepertinya bakal menjadi kendala di masyarakat. Walaupun pemerintah menargetkan harga perangkat berkisar Rp 220 ribu, prakteknya, harga pabrikannya masih lebih tinggi. Apalagi yang produk impor. Jadi semuanya masih saling menunggu.

DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

43 hari lalu

Ilustrasi Televisi Digital di Program Analog Switch Off (ASO). (Antara/Pixabay)
Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.


PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

6 Januari 2023

Fajar sad boy menjadi perbincangan di media sosial setelah dirinya viral usai chat yang diabaikan selama satu bulan oleh wanita yang disebut sebagai kekasihnya. Fajar kembali menjadi buah bibir setelah diundang menjadi tamu pada chanel Denny Cagur. Foto : Youtube
PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

Pimpinan PWNU DKI menilai anak seusia Fajar Sadboy seharusnya fokus pada pendidikan


Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

21 November 2022

Ilustrasi tv analog. Shutterstock
Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi


Hari Televisi Sedunia, Bagaimana Sejarah Peringatan Setiap 21 November Itu?

21 November 2022

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Hari Televisi Sedunia, Bagaimana Sejarah Peringatan Setiap 21 November Itu?

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menetapkan 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia


Begini Cara Cek Apakah TV di Rumah Anda Sudah TV Digital atau Belum

8 November 2022

Dua orang tamu mengamati siaran televisi digital saat penghentian siaran televisi analog di Kompleks Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis 3 November 2022. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Begini Cara Cek Apakah TV di Rumah Anda Sudah TV Digital atau Belum

Anda dapat melakukan pengecekan apakah TV di rumah Anda sudah TV digital atau belum melalui laman resmi Siaran Digital Kominfo.


Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

8 November 2022

Ilustrasi antena televisi. Foto : tokopedia
Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

Siaran televisi pertama kalinya ditayangkan pada 17 Agustus 1962, yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-XVII.


Cerita Warga Jakarta Buta Migrasi ke Siaran TV Digital, Lapor RT biar Dapat STB Gratis?

3 November 2022

Pramuniaga menjelaskan kepada calon pembeli Set Top Box (STB) atau alat konversi siaran digital yang dijual di Elektronik City, Cibinong City Mall, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 2 November 2022.  Mulai malam ini, siaran TV analog di Jabodetabek akan dimatikan. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Cerita Warga Jakarta Buta Migrasi ke Siaran TV Digital, Lapor RT biar Dapat STB Gratis?

Migrasi sepenuhnya dari siaran televisi analog ke siaran TV digital dilakukan per Rabu tengah malam, pukul 24.00 WIB.


Apa Itu Set Top Box untuk Beralih Siaran TV Digital?

3 November 2022

Set top box (STB) televisi digital yang nantinya dibagikan untuk rumah tangga miskin (RTM). (Ilustrasi). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Apa Itu Set Top Box untuk Beralih Siaran TV Digital?

Set top box mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang bisa ditampilkan di televisi analog


Kominfo Resmi Hentikan Siaran TV Analog

3 November 2022

Menkominfo Johnny G Plate dan  Menko Polhukam Mahfud MD menekan tanda dimulainya analog switch off (ASO) migrasi tv digital di Kemkominfo, Rabu, 2 November 2022 pukul 24.00. Plate menyebut ASO sebagai sejarah dari Jabodetabek untuk Nusantara. TEMPO/Riri Rahayu
Kominfo Resmi Hentikan Siaran TV Analog

Sejalan dengan penerapan migrasi TV analog ke TV Digital atau ASO ini, pemerintah mulai mendistribusikan set top box.


Apa Perbedaan TV Digital dan Televisi Analog?

2 November 2022

Ilustrasi Televisi Digital di Program Analog Switch Off (ASO). (Antara/Pixabay)
Apa Perbedaan TV Digital dan Televisi Analog?

Pada masa peralihan TV digital, masyarakat tetap bisa untuk menonton siaran televisi analog. Tapi?