Dearah-daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak yakni, Kabupaten Gowa, Pangkep, Maros, Selayar, Luwu Utara, Luwu Timur, Barru, Bulukumba, Soppeng dan Tana Toraja. Sementara kabupaten baru Toraja Utara akan melaksanakan pilkada tersendiri. Sebab di kabupaten tersebut belum terbentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah. Rata-rata akhir masa jabatan mereka jatuh pada bulan Agustus dan September 2010.
Setidaknya, dari tujuh anggota Golkar yang menjabat, seperti Kabupaten Gowa, Pangkep, Maros, Selayar, Luwu Timur, Barru dan Tana Toraja, ada empat kepala daerah yang akan bertarung kembali. Mereka yaitu, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, Bupati Pangkep Syafruddin Nur, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma serta Bupati Selayar Syahrir Wahab.
Bupati Maros, A Nadjamuddin Amirullah, Bupati Barru Andi Muhammad Rum dan Bupati Tana Toraja Johannes Amping Situru, tidak akan maju lagi sebab sudah dua periode menjabat. Kendati demikian Golkar akan menempatkan calon yang tak kalah "kuat" dari calon sebelumnya.
"Golkar Sulsel akan mensurvei lebih awal, untuk menjaring kemampuan kader-kader Golkar. Semua kader diberi kesempatan. Desember nanti kita lakukan survei ke dua, kemudian menetapkan calon," ujar Arfandi kepada Tempo, Kamis (29/10) kemarin. Golkar masih mempercayakan survei ini pada Lembaga Survei Indonesia.
Demi memantapkan, soal pemilihan ini juga akan dibahas khusus pada Musyawarah Daerah Golkar Sulawesi Selatan, yang akan berlangsung pada 23 November mendatang.
Sekadar diketahui, Bupati Soppeng Sutomo bukan kader Golkar tulen. Tetapi pasangan HA Sarimin Saransi ini diusung oleh Golkar pada Pilkada 27 Juli 2005 lalu.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Imam Mujahid Fahmid menilai pertarungan yang akan dilakukan Golkar pada pilkada nanti sangat berat. Menurut surveyor ini, Golkar bisa menang jika melakukan servei yang sejelas-jelasnya. Artinya mereka yang dipilih adalah orang tingkat elektibilitasnya tidak diragukan. Jangan hanya karena dia incumbent.
"Sayangnya, kalau Golkar memilih orang-orang yang sudah pasti menang, ini pasti akan sangat menyakiti kader Golkar tulen. Sebab, akan banyak kader Golkar tulen yang akan tergeser dan kecewa. ini sisi dilematis Golkar. Makanya, dalam beberapa Pilkada, calon dari Kader Golkar banyak yang kalah," ujar Imam kepada Tempo kemarin.
Di sisi lain, kata Imam menilai, Golkar incumbent yang notabenenya adalah pengurus DPD II Golkar, tidak memberi kontribusi baik bagi Golkar. Hampir semua, lanjut Imam suara Golkar turun di setiap kabupaten. Mereka itulah kader-kader Golkar yang dipilih lima tahun yang lalu, dan tidak memperjuangkan suara Golkar.
HAPSA MARALA