TEMPO Interaktif, Surakarta - Musyawarah Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia di Boyolalali berakhir pada Sabtu (31/10). Selain menyatakan diri sebagai gerakan oposisi permanen, mereka juga memiliki enam tuntutan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan Yudhoyono dalam 100 hari pertama.
“Enam tuntutan hasil munas tersebut telah kami kirim melalui surat kepada presiden,” kata Perwakilan Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Alfian Ramadani ketika ditemui di Kantor Pos Besar Surakarta. Menurutnya, BEM SI akan membuat evaluasi kinerja pemerintahan Yudhoyono dalam Rapat Kerja Nasional yang akan dilakukan pada Desember mendatang.
Menurut Alfian, BEM SI menuntut agar pemerintahan Yudhoyono menyelesaikan kasus skenario kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain itu, mereka menuntut penyelesaian kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah, pengusutan kasus Bank Century dan penolakan terhadap kenaikan gaji pejabat. Mereka juga meminta jaminan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan baker serta listrik. Selain itu, mahasiswa juga menolak Ujian Nasional sebagai salah satu standarisasi kelulusan pendidikan.
Alfian berharap, enam tuntutan tersebut dapat segera ditindaklanjuti dalam 100 hari pertama pemerintahan Yudhoyono. “Kita akan mengeluarkan mosi tidak percaya jika ternyata tidak ada perkembangan apa pun,” katanya.
Musyawarah Nasional BEM SI tersebut digelar sejak 27 Oktober lalu di Selo, Boyolali. Kegiatan tersebut diikuti oleh 102 peserta dari 33 delegasi Badan Eksekutif Bahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
AHMAD RAFIQ