TEMPO Interaktif, New York - Krisis keuangan sering membuat pasangan berpisah, namun resesi saat ini nampaknya menghasilkan efek sebaliknya, yaitu semakin sedikit pasangan yang mampu untuk membiayai perceraian.
The American Academy of Matrimonial Lawyers (AAML) mengatakan lebih dari setengah responden survei terakhir mereka terhadap 1.600 anggotanya menyatakan penurunan dalam pengajuan gagatan cerai selama krisis saat ini yang memotong lapangan pekerjaan, pendapatan, dan harga rumah.
Secara total, 57 persen dari pengacara mengatakan berkurangnya gugatan cerai sejak kuartal akhir 2008. Hanya 14 persen yang mengatakan ada peningkatan gugatan cerai saat masa-masa sulit itu.
"Kondisi ekonomi saat ini lebih tak termaafkan dibandingkan harus melakukan perceraian," ujar Gary Nickelson, presiden AAML.
"Dipaksa untuk menimbang hancurnya perkawinan terhadap anggaran ketat dan keidakpastian keuangan, banyak pasangan nampaknya lebih memilih mencoba dan menunggu badai resesi," ujarnya.
REUTERS | EZ