TEMPO Interaktif, Bandung - Kabupaten Bandung akan membebaskan warganya dari serangan penyakit kaki gajah atau filariasis. Untuk pencegahan, sedikitnya 2,7 juta warga akan diminta menenggak obat gratis dari pemerintah. "Saat ini tercatat ada 31 kasus filariasis sejak 2007," kata Bupati Bandung Obar Sobarna di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin (2/11).
Menurutnya, penderita penyakit kaki gajah itu tersebar di 15 dari 31 kecamatan. Daerah endemik itu diantaranya berada di Kecamatan Margaasih, Banjaran, Pameungpeuk, Ibun, Cimaung, Baleendah, dan Solokan Jeruk. Agar penderitanya tidak bertambah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung akan menggelar acara pemberian obat filariasis cuma-cuma secara massal pada 10 November mendatang. "Pelaksanaannya di 3.895 posyandu dan 6 rumah sakit," ujarnya.
Sasarannya adalah warga yang berusia 2-65 tahun lebih. Paling banyak ditujukan bagi kalangan berumur 15-65 tahun. Untuk pempemberian obat dari Departemen Kesehatan itu, pemerintah daerah menyiapkan duit Rp 2,1 miliar, mulai dari sosialisasi hingga pelaksanaan. Menurut Obar, pencegahan lebih penting karena operasi tidak menyembuhkan penderita kaki gajah dengan sempurna.
Di Jawa Barat, menurut asisten 3 Gubernur Jawa Barat Perry Suparman, saat ini penderita kaki gajah terdapat di 147 dari 620 kecamatan. Pengobatan massal rencananya akan ditujukan bagi 10 juta warga Jawa Barat.
Sedangkan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang hadir dalam pencanangan itu mengatakan, Departemen Kesehatan hanya memberikan obat. Dana operasionalnya, kata dia, menjadi tanggungan pemerintah daerah masing-masing. Kabupaten Bandung tahun ini menerima 7,4 juta obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC), Albendazol 2,7 juta, dan paracetamol untuk mencegah reaksi pengobatan sebanyak 2,8 juta tablet.
Mulai tahun ini hingga 2014, kata Endang, pemerintah menargetkan 32 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemik filariasis mau minum obat penangkalnya. Minimal sekali dalam setahun selama 5 tahun terus menerus. Penyakit itu ditularkan oleh nyamuk dari orang yang dalam darahnya terdapat anak cacing atau microfilaria. "Pemberantasan sarang nyamuk itu yang lebih utama," ujarnya.
Endang juga mengingatkan mulai meningkatnya penderita demam berdarah. Kasus itu kini marak di berbagai daerah, misalnya Riau dan Bangka Belitung. "Bersihkan sarang nyamuk, karena puncaknya pada Januari-Maret," katanya.
ANWAR SISWADI