Angka itu lebih rendah dari inflasi September yang mencapai 1,05 persen (month on month) atau 2,83 persen (year on year).
“Kami perkirakan angka inflasi Oktober melemah,” kata Lana dalam analisis harian Samuel Sekuritas di Jakarta hari ini.
Badan Pusat Statistik siang nanti akan mengumumkan inflasi pada Oktober. “Kami perkirakan 0,44 persen (month on month),” ujar Lana.
BPS bulan lalu mengumumkan pada September terjadi inflasi sebesar 1,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,46.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-September) 2009 sebesar 2,28 persen, sedangkan laju inflasi year on year (September 2009 terhadap September 2008) sebesar 2,83 persen.
Komponen inti pada bulan September 2009 mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-September) 2009 sebesar 3,46 persen, sedangkan laju inflasi komponen inti year on year (September 2009 terhadap September 2008) sebesar 4,86 persen.
Pada September itu, dari 66 kota, tercatat 63 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung 2,66 persen dengan IHK 123,55 dan terendah terjadi di Gorontalo 0,05 persen dengan IHK 117,70. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,98 persen dengan IHK 132,70 dan terendah terjadi di Manado 0,36 persen dengan IHK 115,00.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, inflasi bulan lalu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 2,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,18 persen; kelompok sandang 1,28 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,43 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,89 persen.
GRACE S GANDHI