TEMPO Interaktif, Nganjuk - Lebih dari 300 hektar tanaman pinus di kawasan Perhutani Nganjuk, Jawa Timur, terbakar. Warga di sekitar hutan sempat panik setelah api merembet mendekati kawasan pemukiman di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk Masrupin mengatakan kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Wilis ini sudah terlihat sejak tiga hari lalu. Warga di sekitar hutan yang bermukim di Desa Kodang dan Blongko, Kecamatan Ngetos hanya bisa melokalisir api agar tidak meluas ke pemukiman penduduk. “Tak ada peralatan yang bisa menjangkau lokasi hutan,” kata Masrupin, Selasa (3/11).
Hingga saat ini api masih terlihat menghanguskan ribuan pohon pinus yang telah kering. Selain musim kemarau yang cukup panjang, kobaran api juga dihembuskan angin pegunungan yang kencang. Celakanya hembusan angin ini terus mengarah menuju pemukiman penduduk di Desa Kodang dan Blongko.
Masrupin memperkirakan luas areal hutan yang telah terbakar mencapai 300 hektar dengan lebih dari 50 titik api. Selain menghanguskan bagian batang pohon, kobaran api juga melumatkan ranting dan dahan di atasnya. Akibatnya ribuan tanaman pinus di kawasan itu dipastikan mati.
Sejumlah warga yang masih berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana berharap bantuan pemadaman dari petugas Pemadam Kebakaran dan Perhutani setempat. Jika kondisi itu dibiarkan dikhawatirkan akan mengancam ratusan rumah penduduk di sekitar hutan. “Kami juga kesulitan memadamkan api karena air sungai mengering,” kata Sumadi, warga setempat.
HARI TRI WASONO