Organisasi konservasi yang berbasis di Swiss itu melakukan survei terhadap total 47.677 binatang dan tumbuhan untuk Daftar Merah binatang terancam punah tahun ini. Mereka memutuskan bahwa 17.291 spesies dari puluhan ribu flora-fauna itu terancam punah.
Menurut survei tersebut, lebih dari seperlima mamalia, lebih dari seperempat reptil, dan 70 persen tumbuhan berada dalam tekanan. Dibandingkan dengan daftar merah pada 2008, terjadi peningkatan 2.800 spesies baru. "Hasil survei ini hanya puncak dari sebuah gunung es," kata Craig Hilton-Taylor, penanggung jawab daftar flora fauna terancam punah itu.
Dia mengatakan jutaan spesies lain yang belum pernah diamati kemungkinan juga berada dalam ancaman serius. Pemerintah dan lembaga konservasi internasional menggunakan daftar itu sebagai panduan ketika memutuskan spesies mana yang harus dilindungi oleh hukum.
Satu-satunya mamalia yang baru masuk daftar tahun ini adalah Eastern Voalavo, sejenis binatang pengerat yang hidup di hutan pegunungan Madagaskar. IUCN mengklasifikasikannya sebagai "endangered", dua langkah sebelum punah di alam. Dia terancam punah karena habitatnya hancur akibat pembalakan dan pembakaran hutan untuk pembukaan ladang.
Sejumlah spesies mamalia besar, termasuk harimau, telah masuk Daftar Merah sejak beberapa tahun lalu. Binatang itu diperkirakan tinggal 3.200 ekor di alam dan habitatnya di Asia terus menyusut akibat pembukaan lahan.
Kelompok itu menambahkan hampir 300 reptil tahun ini ke dalam Daftar Merah. Sejumlah kadal Asia, seperti kadal monitor Panay dan kadal air Sailfin, terancam punah karena diburu sebagai penganan dan habitatnya rusak akibat pembalakan di Filipina.
TJANDRA | AP | IUCNREDLIST