TEMPO Interaktif, Makassar - Persaingan dua kandidat calon Ketua Golkar Sulawesi Selatan, antara Ilham Arief Sirajuddin dan Syahrul Yasin Limpo, bukan cuma faktor pengaruh kedua calon. Menurut pengamat politik di Makassar, persoalan karakter kepemimpinan menjadi salah satu poin yang ikut menentukan.
Hasrullah, pemerhati politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, kepemimpinan yang kuat harus dimiliki Partai Golkar jika ingin maju dan meraih kejayaan seperti di masa Orde Baru. " Yang dibutuhkan Golkar sekarang adala figur pemimpin, bukan manajer," kata Hasrullah yang dihubungi Tempo, Kamis (5/11).
Siapa di antara kedua kandidat yang cocok dengan figur kepemimpininan yang kuat itu? Menurutnya, kinerja keduanya selama memimpin bisa menjadi referensi bagi konstituen Golkar dalam melihat sosok calon ketua.
"Publik tahu, bagaimana kinerja Ilham dengan program-programnya selama memimpin, begitu pun dengan Syahrul," ujarnya. "Bagaimana dengan program pendidikan dan kesehatan gratis yang dulu dijanjikan," ia menambahkan.
Guru Besar Ilmu Komunikasi ini menjelaskan, persaingan kedua kandidat merupakan miniatur pertarungan memperebutkan kursi gubernur pada 2013 mendatang. "Ini hanya percobaan menuju suksesi 2013," katanya.
Syahrul, lanjut dia, punya kepentingan untuk merebut posisi Ketua Golkar yang merupakan bagian dari upaya membangun imperium politik. Sementara Ilham juga punya kepentingan untuk merebut posisi Gubernur. "Medianya adalah melalui Musda ini," ujar Hasrullah
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unhas Prof Dr Hafied Changara yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, Ilham yang nota bene merupakan pejabat ketua punya peluang besar untuk kembali memimpin partai Golkar di Sulsel. "Dia bisa mempengaruhi suara melalui struktur partai," katanya.
Syahrul Yasin Limpo yang kini Gubernur Sulawesi Selatan bisa menggalang dukungan melalui struktur birokrasi. Bisa juga dibutuhkan kemampuan manajerial dalam mengelola isu. "Siapa yang cerdas dalam mengemas isu, dia yang akan menang," ujar Prof Hafied
Mantan Dekan Fisip Unhas ini menjelaskan, pertarungan kedua kandidat yang disebut bakal maju sejatinya merupakan pertarungan Syahrul Yasin Limpo sebagai pemenang pemilihan Gubernur 2008 lalu dengan Amin Syam. Sebagi kubu yang kalah, Hafied melanjutkan, Amin tentu tak mau kalah untuk kedua kalinya.
ARIFUDDIN KUNU