TEMPO Interaktif, Jakarta - Penggunaan hasil ujian akhir nasional (UAN) sebagai saringan masuk perguruan tinggi dilakukan untuk mengintegrasikan jenjang pendidikan paling rendah hingga jenjang yang tinggi.
"Kita bukan ingin menghapus ujian masuk ke perguruan tinggi, tapi mengintegrasikan," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam pemaparan program 100 hari di kantornya.
Selama ini perguruan tinggi mengadakan ujian tersendiri karena tidak percaya dengan nilai atau prestasi murid lulusan sekolah menengah. Padahal, nilai akhir SD diterima oleh SMP, dan nilai akhir SMP diterima oleh SMA, tetapi nilai akhir SMA tidak diterima oleh perguruan tinggi, sehingga perlu dites lagi.
M. Nuh telah bertemu dengan enam rektor perguruang tinggi negeri dan sepakat membuat sejumlah tahapan agar hasil UAN dapat digunakan untuk masuk perguruan tinggi negeri.
Ketua Panitia Sistem Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Haris Suprapto mengatakan rencananya UAN digunakan sebagai syarat masuk perguruan tinggi pada 2012. "Hasil UN diintegrasikan dengan SNMPTN, dengan syarat hasi UN kredibel," katanya.
Tahapan sebelum penerapan pada 2012, yaitu dengan melibatkan para rektor perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia dalam penanganan ujian akhir. Mereka dilibatkan mulai dari proses pencetakan naskah sampai pendistribusian ke satuan pendidikan. Perguruan tinggi juga dilibatkan dalam proses pemindaian soal, juga pengawasan di setiap satuan pendidikan. "Kalau sudah kerja bersama, tidak ada alasan menolak," katanya.
Kecurangan-kecurangan akan diperbaiki sehingga hasilnya kredibel. Apabila hasilnya sudah kredibel, maka tanpa menunggu 2012, sudah dapat dilaksanakan.
M. Nuh menambahkan, selama ini ujian akhir menjadi polemik oleh pihak yang pro dan kontra. Menurutnya, polemik tersebut tidak akan pernah selesai, sehingga lebih baik konsentrasi bagaimana membuat hasil ujian akhir lebih kredibel.
Kredibilitas itu ditentukan oleh soal yang diujikan, kualitas pelaksanaan, dan evaluasi. Ia akan melakukan perbaikan sistem agar tidak terjadi kebocoran soal.
AQIDA SWAMURTI