TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemadaman bergilir yang terus terjadi di Jakarta dan sekitarnya mengganggu operasional industri. Karena itu mereka menyatakan siap untuk menggunakan listrik dari swasta asalkan pasokan listrik terjamin dan tak mengganggu kinerja perusahaan.
"Kalau (Perusahaan Listrik Negara (PLN)) mau menyerah, bilang saja. Nanti listrik dari swasta masuk walaupun kami bayar pakai dollar Amerika, tidak apa-apa," kata Hendra Lesmana, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI bidang Perindustrian, Perdagangan, Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (10/11).
Saat ini, pemasok listrik dari swasta sudah masuk ke Indonesia. Sebanyak 30 persen dari 88 kawasan industri, kata Hendra, sudah dipasok oleh listrik swasta. Sayangnya, perusahaan listrik swasta tidak berani memperluas area pasokannya. "Karena ada batasan area pasokan yang listriknya dialiri PLN dimana listrik swasta tidak boleh masuk," kata dia.
Bila terus terjadi pemadaman, pengusaha-pengusaha di kawasan industri bisa melakukan class action. "Jika (pemadaman bergilir) tidak dijelaskan langsung oleh PLN di lapangan," kata dia.
Pemadaman listrik bergilir di Jakarta dan sekitarnya diperkirakan akan terjadi hingga Desember. Pemadaman listrik bergilir juga mengganggu kegiatan industri. Sebelumnya dilaporkan, pengusaha Jepang mengeluhkan soal listrik yang sering mati.
Mengenai kerugian materiil akibat pemadaman listrik, Hendra belum bisa memberikan angka pastinya. "Tapi, kerugian mencapai jutaan dollar," kata dia.
Hendra kembali menegaskan agar masalah pasokan listrik segera diselesaikan. "Kalau PLN tidak segera menyelesaikan, kami bisa lebih merugi. Pabrik vendor tidak bisa lagi mensuplai ke induknya dan nanti bisa dapat pinalty dari induknya," kata dia.
EKA UTAMI APRILIA