"Tapi investasi yang kita lakukan tidak sebesar seharusnya, karena kondisi keuangan yang sulit," ujar Fahmi saat meninggalkan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Selasa (10/11) petang.
Dampaknya adalah seluruh sumber daya yang ada digunakan secara maksimal. Sehingga jika terjadi kerusakan di salah satu unit langsung menyebabkan pemadaman. "Itulah yang dialami oleh Jakarta," kata Fahmi.
Upaya jangka pendek untuk memulihkan setrum di Jakarta ditempuh dengan kembali membeli listrik swasta. Menurut Direktur Pembangkit Jawa Bali, Murtaqi Syamsuddin, setelah membeli dari PT Bekasi Power Cikarang, PLN sedang bernegosiasi untuk membeli listrik dari Argo Pantes sebesar 2 megawatt. "Untuk dua bulan, tapi bisa diperpanjang," katanya. Namun dia mengaku tidak mengetahui harga pembelian itu.
Untuk penanganan jangka panjang, Murtaqi melanjutkan, PLN akan membeli trafo baru untuk mengganti trafo yang terbakar di Gardu Kembangan, Jakarta Barat, dan Cawang, Jakarta Timur, pada akhir September lalu. Untuk itu dibutuhkan dana Rp 5,6 triliun. Alokasi dana terdiri dari kredit ekspor Rp 3 triliun, kas PLN senilai Rp 800 miliar. "Sisanya (Rp 1,8 triliun) sedang kami cari," ujar Murtaqi.
Selasa siang tadi, Menteri BUMN dan pejabat teras PLN dipanggil Wakil Presiden Boediono. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan PLN menargetkan listrik Jakarta bebas byar-pet pada pekan ketiga Desember. "Pak Wapres minta dipercepat pertengahan Desember, kami akan upayakan secepatnya," ucapnya.
REZA MAULANA