TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pasokan listrik untuk area Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini mengalami defisit daya hingga 140 mega watt (Mw) sebagai dampak dari gangguan daya di beberapa pembangkit di wilayah Jawa-Bali. Hanya saja, defisit tersebut masih menunjukkan kondisi pasokan listrik di wilayah tersebut aman dan dipastikan tidak ada pemadaman bergilir. Kecuali pemadaman yang dilakukan lantaran ada pemotongan dahan pohon, bencana, kerusakan trafo, dan sejenisnya.
“Sejauh ini aman, karena belum ada pemberitahuan pembagian daya di tiap-tiap APJ di area Jateng-DIY,” kata Humas PT Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan Jaringan (APJ) DIY Refi Sangi saat dihubungi Tempo, Rabu (11/11) sore.
Khusus untuk APJ DIY mengalami pengurangan sebesar 10 Mw per hari. Sedangkan jumlah daya yang dipakai pada saat beban puncak sebanyak 310 Mw dan pada siang hari sebanyak 210 Mw. Sementara itu, total jumlah daya yang tersedia sebanyak 500 Mw dengan pelanggan hampir mencapai 800.000 pelanggan.
Sejauh ini, upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi pemadaman bergilir akibat berkurangnya pasokan daya dari pihak PLN adalah imbauan kepada pelanggan untuk menghemat pemakaian daya listrik. Misalnya, mematikan lampu kamar mandi dan televisi saat tidak terpakai ketika beban puncak pada malam hari, sekitar pukul 19.00-23.00 WIB.
“Dengan hemat listrik saat beban puncak, satu orang pelanggan bisa menghemat 50 watt per hari,” kata Refi.
PITO AGUSTIN RUDIANA