Impor minyak mentah Cina hampir 19 juta ton, atau 4,5 juta barel per hari, tingkat tertinggi kedua dalam sejarah, menurut data dari kantor bea cukai yang bermarkas di Beijing. Harga minyak naik dan harga emas melonjak menuju rekor tertinggi saat kejatuhan dolar menggenjot pembelian komoditas energi dan emas oleh investor yang mencari investasi alternatif.
“Populasi Cina sangat mendukung," kata John Kilduff, mitra kerja di Round Earth Capital, pengelola dana dan pengelola investasi komoditas energi, di New York. “Jumlah impor tinggi yang konsisten, berseliweran di depan wajah orang-orang yang mengatakan tak ada faktor fundamental yang menyebabkan kenaikan harga minyak."
Harga minyak untuk antaran Desember naik US$ 0,82 atau 1 persen menjadi US$ 79,87 per barel pada Rabu (11/11) pukul 10.01 pagi di perdagangan New York Mercantile Exchange. Harga minyak sudah naik 79 persen sepanjang tahun ini.
Impor Cina melonjak saat tingkat produksi industri melaju 16 persen dari tahun sebelumnya, yang tentu membutuhkan banyak bahan bakar. Bulan lalu impor bersih mencapai rekor tertinggi sejak Juli sebesar 19,2 juta barel. Cina merupakan pengguna minyak terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat.
Permintaan dari 30 anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) akan jatuh 2,12 juta barel per hari menjadi 45,46 juta barel tahun ini, demikian menurut laporan Departemen Energi AS kemarin. OECD mewakili mayoritas negara-negara berpendapatan tinggi, seperti Amerika, Jepang, dan Jerman.
Konsumsi energi di luar negara-negara OECD, seperti Cina, India, dan Brasil, akan meningkat 480 ribu barel per hari menjadi 38,68 juta barel per hari tahun ini. Permintaan Cina akan bertambah 380 ribu per hari menjadi 8,21 juta barel.
BLOOMBERG | BOBBY CHANDRA