Selama sekitar enam jam tanpa aliran listrik, kepolisian setempat terpaksa melakukan keamanan ektra ketat, guna mengantisipasi aksi kejahatan di malam hari, khususnya di Sao Paulo dan Rio de Janeiro.
Padamnya lampu penerangan serta rambu lalu lintas akibat peristiwa itu sempat menyebabkan kemacetan parah, bahkan beberapa kecelakaan kecil, seperti senggolan antar pengendara mobil.
Menteri Energi Brazil Edson Lobao mengatakan peristiwa itu kemungkinan akibat terjadinya hubungan arus pendek, yang mengakibatkan lima transmisi di negaranya terputus.
Putusnya aliran listrik tersebut juga sempat mengganggu negara tetangganya, Paraguay. Pasalnya, kedua negara mendapat suplai listrik dari sumber yang sama, yakni stasiun hidroelektrik Itaipu.
Namun untuk pengelolan masing-masing negara, dilakukan oleh perusahaan yang berbeda, sehingga di Paraguay, gangguan listrik hanya terjadi 15 menit. Sementara di Brazil, pengelolaan jaringan listrik dikelola oleh perusahaan Furnas.
Juru bicara Furnas mengatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut dan meminta maaf atas kejadian yang mengganggu aktivitas 50 juta warga negara tersebut.
AFP/ANGIOLA HARRY