Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengobatan Kaki Gajah Diduga Tewaskan Tiga Warga

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Pengobatan massal kaki gajah di Kabupaten Bandung mengakibatkan puluhan orang harus dirawat. Selain itu, tiga orang diduga tewas akibat pemberian obat tersebut.

"Penyebab kematian masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Fita Rosemary, Kamis (12/11).

Menurut dia, pihaknya kini masih mengumpulkan data-data laporan dampak pengobatan massal itu. Pengobatan sendiri diputuskan untuk dijadwal ulang, dengan alasan untuk menghitung persediaan obat. "Obat anti filaria (kaki gajah) tidak menimbulkan kematian," ujarnya.

Pelaksana Teknis Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana mengatakan pihaknya sudah menerima laporan adanya tiga orang yang meninggal setelah pengobatan massal itu. Namun, domisili dan kasus kematiannya belum diketahui jelas.

Salah satu warga yang tewas, menurutnya, memiliki riwayat jantung. Padahal, penderita penyakit itu termasuk yang dilarang meminum obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dan Albendazol.

Grace menolak jika disebut ada kelalaian dalam kasus itu. Dia mengatakan warga itu sebelumnya tidak mengetahui punya penyakit jantung. Riwayat kesehatan itu baru diketahuinya setelah korban meninggal diperiksa dokter.

Tapi dia belum bisa menjelaskan lebih rinci kebenaran laporan yang diterimanya tersebut, termasuk daerah asal warga yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. "Pagi ini yang dirawat enam orang, yang diobservasi 45 orang," ujarnya lewat pesan pendek.

Dia mengatakan efek samping obat anti kaki gajah umumnya menimbulkan pusing, mual, dan muntah. Orang yang dilarang meminum obat itu, antara lain anak berusia di bawah dua tahun, ibu hamil atau yang sedang menyusui, juga orang yang berpenyakit jantung, diabetes, dan darah tinggi. "Tapi kalau kondisi badan sedang merasa sehat, (obat) itu boleh diminum," katanya.

Mengutip laporan sejumlah daerah di Indonesia dan Badan Kesehatan Dunia, kata dia, tidak ada kasus korban meninggal setelah meminum obat anti-kaki gajah itu. Karena itu, pihaknya tetap menganjurkan warga memakan dua tablet tersebut. "Kalau yang dalam kondisi sakit ditunda dulu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya diberitakan Bupati Bandung Obar Sobarna mencanangkan 10 November sebagai hari dimulainya pemberian obat massal kepada 2,7 juta penduduk.

Pencanangan pemberantasan penyakit kaki gajah yang ikut dihadiri Menteri Kesehatan di RS Hasan Sadikin Bandung, 2 November lalu itu menelan biaya hingga Rp 2 miliar. Menurut Obar, wilayahnya rawan penyakit kaki gajah yang disebarkan oleh nyamuk itu. Kini tercatat ada 31 penderita yang tersebar di 15 dari 31 kecamatan.

Sementara dokter penyakit dalam RS Hasan Sadikin, Bandung, Primal Sudjana, mengatakan efek samping pemberian obat itu tidak banyak dirasakan orang. "Persentasenya hanya 1 persen dari jumlah populasi," katanya.

Efek samping yang dihasilkan oleh obat bisa berakibat mual, muntah, alergi, sampai sesak nafas. Sedangkan efek tidak langsungnya, terkait dengan filaria atau cacing kaki gajah sehingga tubuh bereaksi. "Kelenjar membesar, muka bengkak, demam, menggigil, bahkan muntah cacing atau keluar dari dubur," ujarnya.

Sakit itu umumnya dialami selama tiga hari. Pada beberapa kasus, pasien cukup hanya diberi parasetamol untuk menurunkan panas, sedangkan lainnya ada yang harus dirawat atau diobservasi di rumah sakit karena mengidap penyakit tertentu.

Dalam pengobatan massal, petugas maupun warga diminta sama-sama aktif memberitahu larangan dan riwayat sakit warga. "Sosialisasinya harus gencar dulu," ujarnya.

ANWAR SISWADI
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

58 hari lalu

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.


Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

26 September 2023

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

Penyebab kaki gajah adalah cacing filaria yang disebarkan melalui gigitan semua jenis nyamuk. Berikut langkah penanggulangannya.


Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

27 Juni 2023

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

Filariasis tergolong penyakit menular


Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Jangan Dianggap Sepele

31 Januari 2023

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Jangan Dianggap Sepele

Penyakit kaki gajah disebabkan cacing filarial yang hinggap di saluran getah bening manusia, terutama pada pangkal paha.


Tindakan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah

15 September 2022

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Tindakan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah

Kaki gajah juga mengakibatkan kulit kering, tebal, ulserasi, warna gelap dari biasanya, dan berbintik


Penyebab Penyakit Kaki Gajah

15 September 2022

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Penyebab Penyakit Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah atau filariasis limfatik ditandai adanya pembengkakan


Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.


Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.


Awas Kaki Gajah, Bisa Ditularkan Semua Jenis Nyamuk

17 Maret 2019

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Awas Kaki Gajah, Bisa Ditularkan Semua Jenis Nyamuk

Bukan cuma demam berdarah dan malaria, penyakit kaki gajah juga ditularkan oleh nyamuk.


Kondisi Sudah Gawat, Ayo Cegah Penyakit Tropis Terabaikan

10 Oktober 2018

Seorang wanita membawa bayinya yang terjangkir penyakit kala azar dalam keranjang diatas kepalanya menuju rumah sakit Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) di Lankien, Selatan Sudan, 14 Januari 2015. Kala azar merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh gigitan lalat pasir parasit. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Kondisi Sudah Gawat, Ayo Cegah Penyakit Tropis Terabaikan

Pada 2017, terdapat 1 miliar 55 juta orang di seluruh dunia telah dirawat untuk setidaknya menderita satu dari lima Penyakit Tropis Terabaikan.