TEMPO Interaktif, Seoul - Untuk kesembilan kalinya, bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea) mempertahankan suku bunga acuan sebesar 2,0 persen. Ini sesuai dengan perkiraan 13 ekonom yang disurvei Dow Jones Newswire yang sudah memperkirakan sebelumnya Bank of Jorea tidak akan mengubah keibijakan suku bunga.
Bank of Korea telah memangkas sebanyak 325 basis poin dalam lima bulan berturut-turut sejak Februari lalu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi selama krisis finansial global.
Beberapa ekonom percaya bahwa Korea Selatan menjadi negara kedua di kawasan Asia Pacifik yang akan menaikkan suku bunga setelah Australia, memasuki siklus pengetatan moneter karena sekarang tampaknya ekonomi sudah mulai pulih.
Bulan lalu, Bank of Korea mengatakan bahwa ekonomi Korea mengalami pertumbuhan tertinggi dalam dalam tujuh tahun terakhir sejak triwulan pertama 2002, yang berarti melebihi perkiraan sebelumnya.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan tumbuh 2,9 persen dalam triwulan ketiga tahun ini dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Korea Selatan juga tumbuh 0,6 persen. Sektor yang mencatat pertumbuhan terbesar adalah sektor manufaktur, listrik, gas dan air.
MARKETWATCH | VIVA B KUSNANDAR