Cadangan minyak naik satu juta barel pada pekan yang berakhir pada 6 November dari 335,9 juta barel pada pekan sebelumnya. Departemen Energi Amerika menyebutkan, terjadi penurunan cadangan yang tak terduga pekan lalu.
Harga minyak untuk antaran Desember jatuh US$ 1,06, atau 1,3 persen di posisi US$ 78,22 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, Kamis (11/11) pagi waktu London, Inggris. Minyak telah melonjak 76 persen sepanjang tahun ini.
Harga minyak terus melorot saat nilai dolar Amerika Serikat menguat terhadap euro, yang mengurangi transaksi komoditas ketika investor melakukan lindung nilai mata uang. Dolar diperdagangkan pada US$ 1,4927 terhadap euro hari ini dari US$ 1,4987 kemarin.
Cadangan minyak Amerika sekitar 7 persen di atas level yang sama tahun lalu setelah resesi menggerus permintaan energi dunia. Departemen Eenrgi pekan silam melaporkan cadangan jatuh 3,94 juta barel, yang menghambat harga minyak menembus di atas US$ 80 sebarel.
“Cadangan bakal membantu menjernihkan kondisi harga minyak,” kata Paul Harris, kepala manajemen risiko sumber daya alam di Bank of Ireland, dari Dublin, Irlandia. Minyak mentah di New York sudah naik tipis di bawah satu persen bulan ini.
Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Desember juga jatuh US$ 0,92, atau 1,2 persen menjadi US$ 77,03 per barel di perdagangan ICE Futures Europe di London. Namun, harga segera meningkat menjadi US$ 77,49 pada siang hari waktu setempat.
Badan Energi menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak dunia selama 2010 saat pemulihan ekonomi terjadi di Asia dan diikuti kawasan Timur Tengah. Konsumsi minyak dunia mencapai rata-rata 86,2 juta barel per hari tahun depan, atau 140 ribu barel lebih banyak ketimbang prediksi sebelumnya.
BLOOMBERG | BOBBY CHANDRA