TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Para perajin kayu di sejumlah tempat di Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan kerapnya pemadaman listrik yang terjadi dalam dua hari ini, terutama pada Minggu (15/11).
Mereka mengaku mengalami kerugian cukup akibat listrik padam sekitar delapan jam pada siang hari.
Sejumlah perajin kayu di Bojonegoro terkumpul di beberapa tempat. Seperti di kampung Sukorejo, Ngrowo, dan Depo. Mereka tidak bisa mengerjakan pesanan berupa meja, kursi, bufet dan peralatan rumah tangga terutama dari kayu. “Jelas, rugi,” tegas Rahman, salah satu perajin kayu di Kampung Ngrowo, Bojonegoro.
Menurutnya, pekerjaan perkayuan sudah banyak menggantungkan dari aliran listrik, untuk pemotongan kayu dan sejenisnya. Pekerjaan itu sebagian besar dilakukan pada siang hari. Tetapi, karena listrik padam dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat, sehingga praktis tidak bisa bekerja sepanjang hari. Dia mengaku dalam sehari mengalami kerugian sekitar Rp 300 ribu.
Keluhan sama juga diungkapkan sejumlah pengelola internet di Bojonegoro. Yeni, pengelola internet di kota ini, mengaku kehilangan penghasilan sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. Sebab, listrik padam pada jam-jam sibuk dimana pelanggannya menggunakan internet. “Jelas, rugi,” tegasnya singkat.
Juru bicara PLN Area Jaringan Pelayanan (APJ) Bojonegoro, Widiyanto membenarkan telah terjadi sejumlah pemadaman listrik, terutama di Kecamatan Kota Bojonegoro. Penyebabnya, karena, saat hari Minggu, telah terjadi perbaikan jaringan sehingga perlu pemadaman.
Menurutnya, APJ Bojonegoro yang membawahi Lamongan, Bojonegoro dan Tuban, mempunyai kapasitas listrik terbatas sebesar 149 Mega Watt. Dengan rincian Bojonegoro sebesar 61,5 MW, Tuban 42,5 MW dan Lamongan 45 MW. Tetapi, kapasitas itu tidak bisa dipakai maksimal karena ada devisit pemakaian sekitar 20 MW atau hanya terpakai sekitr 129 MW. ”Karena, ada perlatan yang kurang maksimal,” tegasnya.
Dengan adanya pemadaman, pihak APJ PLN meminta maaf kepada penggulan listrik di tiga kabupaten tersebut. Sebab, pemadaman kemungkinan akan terjadi. Misalnya, jika terjadi bencana banjir, angin ribut dan sejenisnya. Jika terjadi, maka otomatis akan dilakukan pemadaman mendadak.
SUJATMIKO