Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tabungan Nutrisi Si Anak Jangkung

image-gnews
TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO Interaktif, Dengan tinggi badan 190 sentimeter, pebasket nasional Rommy Chandra terlihat menarik perhatian. Rommy mengatakan perhatian lebih memang sering jadi bonus baginya. Seperti saat menghadiri acara tentang nutrisi bagi tumbuh tulang anak yang diadakan oleh sebuah produsen susu di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Bukan itu saja. Saya juga merasa jadi punya kesempatan lebih, misalnya saja saya tak bakal bisa jadi pemain basket kalau tak setinggi ini," kata pria 36 tahun yang baru merasa pertumbuhannya menjulang saat duduk di bangku SMP ini.

Jika Rommy mendapatkan perhatian, tubuh jangkung telah menyelamatkan Rana, 10 tahun, siswa kelas V sekolah dasar di Jakarta, saat nyaris jadi korban bullying.

Waktu Rana pindah sekolah, di tempat barunya, seorang anak laki-laki mencoba mengancam Rana yang sedang duduk dan memaksa meminta uang.
"Tapi lucunya, waktu saya berdiri untuk mengambil uang, dia malah kabur," kata Rana terkekeh. Tak aneh karena dengan tinggi 157 sentimeter, Rana terlihat agak mengintimidasi bagi calon pelaku bullying, yang hanya setinggi bahu Rana.

Tapi tinggi badan Rommy dan Rana tidak semata-mata sebagai buah keturunan dari orang tua yang juga bertubuh tinggi. "Memang faktor genetis ada, tapi tidak mutlak," kata Dr H. Briliantono M. Soenarwo, MD, PhD, SpOT, FICS, MBA.

Menurut ahli tulang dari Halimun Medical Center, Jakarta, ini, umumnya secara genetis, setidaknya anak lebih tinggi 8,5 senimeter dari orang tuanya.
Tapi Tony--begitu Briliantono biasa disapa--merasa prihatin karena masih banyak orang tua yang punya pandangan bahwa anak tumbuh sempurna hanya jika berat badannya bertambah tiap ditimbang. "Orang tua wajib memperhatikan tinggi badan anak. Maka peran nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan anak, khususnya tinggi badan," kata Tony.

Hal ini, menurut Tony, sangat penting karena pada masa Golden Age, yaitu usia bayi hingga remaja, bukan hanya waktu yang penting bagi perkembangan psikologis. "Tapi juga fisik anak. Jika anak kurang baik gizinya, bisa keterusan sampai dewasa," tuturnya.

Upaya menabung nutrisi bagi tumbuh-kembang anak tak bisa menerima kata nanti. "Tumbuh-kembang anak berlangsung sangat cepat," kata Tony. Sebagai patokan, Tony menyebutkan, idealnya pertambahan tinggi anak usia 3-12 tahun rata-rata bertambah 7,5-10 sentimeter per tahun. Sementara itu, pertambahan berat pada usia yang sama idealnya rata-rata bertambah 2,5-3,5 kilogram per tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tony, ada tiga cara untuk melihat apakah tumbuh-kembang anak sudah ideal. Pertama, dilihat dari berat badan dibandingkan dengan umur anak, untuk menggambarkan ada atau tidaknya masalah gizi. Kedua, tinggi badan dibandingkan dengan umur, untuk menggambarkan ada atau tidaknya masalah gizi menahun. Terakhir, "Membandingkan berat badan dengan tinggi badan bisa menggambarkan ada atau tidaknya masalah gizi akut," kata Tony.

Menghitung kecukupan gizi anak sebenarnya mudah saja. "Pastikan dalam satu porsi makanan mengandung 30 persen karbohidrat, 30 persen protein, serta 30 persen lagi lemak, dengan 10 persen vitamin dan mineral," Tony melanjutkan.
Tapi untuk mendapatkan tulang yang kuat, konsumsi susu berkalsium cukup tak bisa ditinggalkan. Penelitian tentang konsumsi susu berkalsium selama dua tahun pada anak usia 3-10 tahun di Cina menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi susu itu menjadi lebih tinggi.

Mereka juga memiliki jumlah dan kepadatan mineral dalam tulang yang lebih banyak, yang berarti tulang lebih kuat, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi susu.

Nah, yang harus dilakukan orang tua untuk menjamin anaknya tumbuh dan berkembang dengan optimal, selain zat gizi yang cukup dan seimbang, adalah memberikan aktivitas yang sesuai dengan tahap tumbuh-kembangnya. Tulang butuh kalsium untuk tumbuh, begitu juga vitamin D dari sinar matahari sebagai perekatnya. Tapi untuk pembentukan tulang, olahragalah yang jadi pemompanya. "Saat berolahraga, partikel tulang tertekan, merenggang, dan terbentuk lagi. Dengan cara inilah tulang tumbuh," kata Tony.  


Ingin Lebih Tinggi?

- Jaga pola makan agar kandungan nutrisinya seimbang.
- Banyak berolahraga, terutama latihan yang bisa memperpanjang otot, seperti berenang, bersepeda, dan basket.
- Cukup tidur setidaknya delapan jam sehari-semalam.
- Tidak merokok dan menjauhi orang yang merokok.
- Hindari narkoba atau minum alkohol.
- Walau tak ada jaminan bahwa tubuh bisa lebih tinggi karena ada faktor lain yang mempengaruhi, tetaplah berusaha menjalankan gaya hidup sehat ini.
- Jika masih dalam fase usia pubertas, berusaha menambah tinggi badan masih jauh lebih mudah dibanding pada usia dewasa.

UTAMI WIDOWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

9 hari lalu

Peserta mengangkat poster saat melakukan aksi bela Palestina di Kedutaan Besar Mesir, Menteng, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Massa mendesak pemerintahan Mesir untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan di Rafah guna mencegah kelaparan di Gaza akibat konflik antara Hamas dan Israel. TEMPO/ Febri Angga Palguna
UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.


UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

10 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

13 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

22 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.


Cara-cara Mencegah Stunting

37 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.


Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

38 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.


Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

50 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.


Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

51 hari lalu

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.


CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

20 November 2023

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) meluncurkan kerja sama aksi peduli gizi anak Indonesia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 20 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan UNICEF menjalin kolaborasi dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.


Sering Dianggap Sama, Pahami Perbedaan Stunting dengan Stunted

15 September 2023

Ilustrasi stunting. freepik.com
Sering Dianggap Sama, Pahami Perbedaan Stunting dengan Stunted

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk. Sementara stunted dikenal dengan perlambatan pertumbuhan pada anak.