Sukadir, yang kerap dipanggil Kadir, tengah membuat komposter (alat pembuat kompos) di rumahnya di Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu. Komposter itu merupakan pesanan para tetangganya. "Warga di desa ini kini banyak yang memesan komposter buatan saya," kata Kadir, Senin lalu.
Komposter buatan Kadir yang diberi nama Aerob ini dijual dengan harga Rp 300 ribu per biji. Ini lebih murah dibanding harga komposter lainnya, yang mencapai Rp 500 ribu per biji. Selain mudah dioperasikan, komposter bikinan Kadir mampu memproses pembuatan kompos lebih cepat.
Sebelum aktif membuat komposter, Kadir dulunya seorang pedagang dan petani. Ia tergerak membuat komposter karena melihat banyak warga Pandanrejo yang tak mampu membeli komposter. "Padahal minat warga untuk mengolah sampah sangat besar," katanya.
Selain membuat komposter, pada 2005, Kadir memelopori gerakan membersihkan sampah. Caranya, tiap hari ia rela memunguti sampah tetangganya untuk dipilah-pilah. Sampah kering seperti plastik dibuat tas dan dompet, sedangkan sampah basah dibuat kompos.
Berkat kepeloporan Kadir, kini warga Pandanrejo giat mengolah sampah. Lingkungan desa ini pun tambah bersih dan sehat.
BIBIN BINTARIADI