"Kami dapat dari pinjaman dan vendor financing," ujar Direktur Keuangan Sudiro Asno usai rapat dengar pendapat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan delapan perusahaan pelat merah dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis (26/11).
Untuk pinjaman, dia melanjutkan, Telkom berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2-3 triliun pada semester satu tahun depan. "Masih proses penunjukan penjamin emisi," kata dia. Kendati begitu, Sudiro mengatakan persero masih mengkaji eksekusi rencana penerbitan oblligasi.
Tahun ini Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas lima persen dan tahun depan ditargetkan lebih tinggi menjadi 8-9 persen. Sementara itu, realisasi pinjaman melalui dua vendor yakni Huawei dan ZTE sebesar US$ 60 juta. Kontrak pinjaman keduanya sebesar US$ 400 juta, Huawei US$ 300 juta dan ZTE US$ 100 juta. "Pencairannya tergantung proyek," kata dia.
RIEKA RAHADIANA