TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Masih lima tahun lagi pemilu, namun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah berancang-ancang dengan meminta jajaran pengurusnya di daerah mulai membidik pemilih pemula, khususnya pelajar SMP yang saat ini belum genap 17 tahun, tapi lima tahun mendatang sudah menggunakan hak pilihnya.
"Pemilih pemula yang sekarang usia 13 tahun, masih SMP harus diberi program pilihan yang menarik," kata Ical, panggilan Aburizal, saat membuka Musda Partai Golkar DI Yogyakarta di Hotel Sahid, Senin, (30/11).
Membidik anak SMP ini, katanya, perlu dilakukan karena pada lima tahun ke depan, mereka sudah berusia 17 tahun, yang berarti sudah bisa menjadi pemilih dalam pemilu.
Dengan memberi program yang menarik seperti basket, sepakbola sejak dini, maka Partai Golkar ada dalam benak mereka. "Ini yang kadang kita lupakan. Jangan buat program untuk menyenangkan diri sendiri. Dekatilah calon pemilih kita," katanya.
Ical berharap Golkar Yogyakarta mencetak kader-kader di setiap desa. Dari sekitar 432 desa di Yogyakarta, bila dalam satu desa direkrut kader 125 atau 150 kader, maka akan terbilang 60 ribu.
"Jika setiap kader dapat mengambil pemilih sekitar tiga orang, maka 30 persen di DI Yogyakarta bisa kita peroleh, sehingga secara nasional kita kembali jadi nomor satu," katanya.
Sementara kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua DPD Partai Golkar DIY, Rahmad Pribadi, berjanji akan kembali menguningkan Yogyakarta. Dari catatan dia, Kabupaten Gunung Kidul, asal wilayah Gandung Pardiman, lawannya merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Yogyakarta justru perolehan suaranya turun drastis.
"DPRD Gunung Kidul hanya memperoleh 5 kursi pada 2009, sementara 2004 memperoleh 12 kursi," katanya. "Saya akan merebut kembali suara yang sudah hilang itu dan menguningkan Jogja kembali."
BERNADA RURIT