Ada sejumlah alternatif dalam pembangunan jalan penghubung Jawa-Sumatera ini, misalnya pilihan jalan darat dengan jembatan maupun dalam bentuk terowongan. Namun kajian teknoekonomis masih jadi perdebatan. "Teknologi mungkin dilakukan, tapi bagaimana pembiayaannya siapa yang tanggung," katanya. "Siapa yang mau mengambil risiko."
Menurut Airlangga, andaipun akan dibangun jembatan penghubung seperti di jembatan Surabaya dan Madura (Suramadu), keberadaan Gunung Krakatau akan menghambat jembatan, namun tidak akan menjadi risiko besar bagi pembangunan penghubung. "Kan, ada pulau kecil yang menghubungkan, tidak bentangan lurus. Secara teknologi memungkinkan," ucapnya.
PT Bangungraha Sejahtera Mulia, afiliasi Artha Graha Network, menyerahkan prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda kepada Pemerintah Provinsi Banten dan Lampung.
Penyerahan dilakukan dalam sebuah perhelatan di Grand Manhattan Club, Hotel Borobudur, pertengahan Agustus lalu.
Jembatan yang menjadi penghubung Pulau Jawa dan Sumatera itu diharapkan bisa menjadi jembatan terpanjang di dunia dengan total bentang 30 kilometer. Bangungraha menggandeng konsultan kawakan, Wiratman Wangsadinata, yang telah melakukan studi sejak tahun 1997.
Wacana pembangunan Jembatan Selat Sunda telah ada sejak 1967. Artha Graha Network bersama Pemerintah Provinsi Banten dan Lampung telah meneken nota kesepahaman pada 3 Oktober 2007 di atas Kapal Tunas Wisesa 3, yang berlabuh di perairan Selat Sunda.
EKO ARI WIBOWO | BC