TEMPO Interaktif, Depok - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail sangat bersemangat untuk mengikuti pengobatan massal filariasis (kaki gajah) yang akan diadakan besok sore. Bahkan, demi meyakinkan kepada warga Depok yang takut untuk mengikuti kegiatan ini, Nur mengaku sudah dua kali meminum obat filariasis yakni pada 2007 dan 2008.
“Saya sudah minum kedua kedua kalinya,” ujar dia kepada wartawan di depan kantor Dinas Kesehatan Kota Depok, Jumat (4/12). Bahkan besok ia akan meminum obat untuk ketiga kalinya.
Nur optimistis Dinas Kesehatan Kota Depok telah bersiap untuk mensukseskan kegiatan pengobatan massal tersebut. Persiapan yang telah dilakukan antara lain, petugas Dinas Kesehatan telah mengecek tempat penyelenggaran kegiatan pengobatan yang berada di RW-RW. Selain itu, sekitar 6.300 kader telah dilatih untuk pengobatan ini.
Nur berharap para warga yang akan meminum obat mau menjelaskan kondisi fisiknya kepada petugas. “Sebaiknya kalau punya penyakit berat, atau sudah lanjut usia tidak minum,” jelas dia.
Selain itu, warga yang sudah meminum obat diminta segera mengkonsultasikan ke dokter jika merasakan efek samping seperti mual-mual atau pusing. “Kalau merasakan tanda-tanada, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter,” jelas dia.
Dinas Kesehatan Depok akan menggelar pengobatan massal kaki gajah esok Sabtu (05/12). Rencananya pengobatan dibagi dua tahap. Tahap pertama akan dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Cimanggis, Beji, dan Sukmajaya. Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan di Kecamatan Limo, Pancoran Mas, dan Sawangan.
Sebelumnya, beberapa warga Depok mengaku enggan mengikuti pengobatan massal kaki gajah yang akan digelar besok dan 12 Desember. Warga takut karena pengobatan massal kaki gajah di Bandung pada 10 November lalu diduga menewaskan warga dan mengakibatkan ratusan warga dirawat di rumah sakit.
TIA HAPSARI