TEMPO Interaktif, Pandeglang - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh dan Menteri negara Badan Usaha Milik Megara (BUMN) Mustafa Abubakar berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan Banten.
Proyek PLTU Labuan masuk jaringan proyek percepatan listrik 10 ribu MW tahap pertama sejak Juli 2009. Unit 1 PLTU Labuan 300 MW sudah masuk ke sistem interkoneksi Jawa Bali sejak Juli 2009, sedangkan unit 2 diperkirakan akan masuk sistem jaringan Jawa Bali pada Desember ini.
Sejumlah perusahaan batu bara juga telah siap memasok kebutuhan batubara untuk operasional PLTU Labuan 2x300 MW setiap tahunnya. Salah satunya adalah Konsorsium Arutmin dan Darma Henwa yang siap memasok hingga 95.000 ton per tahun.
Menurut Sekretaris Perusahaan PLN Ida Bagus G Mawarda, selain kedua perusahaan itu, ada juga perusahaan lain yang ikut membantu pasokan batubara, diantaranya PT Titan Mining Energy dengan volume batubara sekitar 285.000 ton per tahun.
Selain itu, Konsorsium PT Kasih Industri Indonesia dan PT Senamas Energindo Mulia dengan volume 950.000 ton per tahun, serta PT Bara Mutiara Prima sebanyak 570.000 ton per tahun. "Total kebutuhan batubara PLTU Labuan sekitar 3.681,60 ton per hari," ungkap Ida.
PLTU Labuan, ia melanjutkan, dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium Chengda Engineering Corporation of China dengan PT Truba Jurong Engineering.
ULUM