TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan membentuk tim pengelolaan rumah susun sewa yang diperuntukkan bagi korban tragedi Situ Gintung. Pembentukan tim pengelolaan dilakukan sehubungan dengan rampungnya pembangunan tahap I proyek senilai Rp 9,7 milyar yang dibiayai oleh negara tersebut. "Nantinya Pemda yang akan mengelola," ujar Penjabat Walikota Tangerang Selatan Shaleh M.T, akhir pekan lalu.
Rusunawa yang diperuntukkan bagi para korban Situ Gintung tersebut dibangun di kampung Dukuh,kelurahan Serua, Ciputat sejak empat bulan lalu diatas lahan seluas 4,5 hektar.
Shaleh mengatakan untuk tahap I proyek ini telah rampung. Sebanyak satu tower dari dua tower yang direncanakan telah diserahterimakan oleh kontraktor yang mengerjakan proyek itu PT Riyah Permata Anugerah kepada Kementrian Perumahan Rakyat pada pekan lalu. Selanjutnya, kata Shaleh, Kementrian Perumahan Rakyat menyerahkan Rusunawa itu kepada Pemerintah Tangerang Selatan. "Tahap inilah kami yang bertanggungjawab untuk mengelolanya," kata Shaleh.
Shaleh mengatakan, tim pengelolaan akan mengatur kepengurusan rusunawa tersebut. Termasuk menentukan harga sewa."Pastinya, harga sewa tidak akan memberatkan pengungsi," ucapnya.
Soal siapa saja yang akan menempati rumah susun itu, kata dia, pemerintah telah menentukan skala prioritas yaitu para korban tragedi Situ Gintung.
Berdasarkan pantauan Tempo siang ini, Ahad 13/12, rusunawa yang sudah berdiri terdiri dari 78 kamar dari 200 kamar yang ditargetkan. Bangunan empat lantai berwarna orange tersebut dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan di samping Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Ciputat. Bangunan yang terletak di Jalan Aster, Serua, Ciputat tersebut rencananya berupa gedung empat lantai yang terbagi dalam dua unit yang berbentuk menara kembar.
JONIANSYAH