TEMPO Interaktif, Gorontalo – Sekitar 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, berunjuk rasa menuntut dosen mereka, Robert Tungadi, yang diduga berbuat cabul dikeluarkan dari kampus.
Menurut Ruli Saripi, koordinator aksi mahasiswa, Robert Tungadi dosen yang sering memberi mata kuliah biokimia kepada mahasiswa jurusan farmasi telah melakukan cabul kepada beberapa orang mahasiswa semester tiga. “Kelakuan yang menyimpang dari dosen ini sudah keterlaluan, kami minta dia dikeluarkan dari kampus,” teriak Ruli dalam orasinya. Aksi digelar di Gedung Fakultas diwarnai dengan membakar ban.
Ruli mengatakan, pencabulan dari sang dosen tersebut sudah berlangsung sejak lama, namun baru diketahui ketika salah seorang mahasiswa yang menjadi korban melapor ke orang tuanya.
Modusnya, jelas Ruli, mahasiswa diminta datang ke rumah kontrakan sang dosen disebuah kawasan perumahan di wilayah itu dengan alasan mengerjakan tugas kuliah. Setelah itu mahasiswa dipaksa melakukan perbuatan yang tidak senonoh.
“Selain itu, dalam perkuliahan, dia hanya ingin mengajar jika ada mahasiswa laki-laki yang ikut kuliah,” ungkap Ruli.
Saat unjuk rasa berlangsung, Robert Tungadi yang sempat terlihat oleh mahasiswa masih berada di kampus, langsung menghilang meninggalkan kampus tersebut.
Sementara itu, Pembantu Dekan 3 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Sarjan Mile, ketika menerima unjuk rasa mahasiswa mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa.
"Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak rektorat, dan masih memintai penjelasan dari Robert Tungadi,” jelas Sarjan kepada mahasiswa.
CHRISTOPEL PAINO