"Sehingga memasuki 2010 kami bisa lebih fokus untuk melakukan konstruksi," kata Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Fahmi Mochtar, dalam penandatanganan perjanjian kredit di Departemen Keuangan, Jakarta, Senin (14/12).
Pembiayaan ini meliputi pinjaman US$ 371,5 juta dari Bank of China untuk kebutuhan dana valuta asing proyek PLTU 3 Jawa Timur, Tanjung Awar Awar. Dana lainnya diperoleh dari sindikasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, senilai total Rp 1,51 triliun yang terdiri dari porsi rupiah Rp 636 miliar dan dolar sebesar US$ 87,2 juta untuk PLTU Kepulauan Riau Tanjung Bale Karimun, PLTU I Riau Bengkalis, PLTU 2 Riau Selat Panjang, dan PLTU 1 Kalimantan Barat Parit Baru.
Adapun untuk proyek transmisi, kredit yang diperoleh dari sindikasi PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, sebesar Rp 2,6 triliun untuk 26 proyek transmisi yang tersebar di Jawa. Sindikasi PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, sebesar Rp 1,9 triliun untuk 20 proyek transmisi di luar Jawa. Terakhir, kredit Rp 327 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk., untuk kebutuhan dana rupiah tiga proyek Gas Insulated Switchgear dan Under Ground Cable di Jawa.
Kredit dari Bank of China berdurasi 13 tahun dengan masa tenggang tiga tahun degan suku bunga berbasis LIBOR. Adapun pinjaman dari perbankan nasional Berjangka waktu 10 tahun dengan masa tenggang tiga tahun dengan suku bunga berbasis JIBOR. "Seluruh kredit itu merupakan 85 persen dari kebutuhan dana proyek-proyek tersebut, sisanya sebesar 15 persen telah disediakan oleh anggaran kami," kata Fahmi.
AGOENG WIJAYA