Pemilik XTO yang berbasis di Fort Worth, Texas, itu mengatakan XTO akan mendapatkan bagian 0,7098 dari saham Exxon. Nilai XTO sendiri sebesar US$ 51,69 per saham, 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan terakhir.
Pembelian didasarkan adanya aturan pembatasan emisi di Amerika yang akan menyebabkan kenaikan permintaan gas alam. Menurut Kenneth Cohen, Vice President Exxon, banyaknya permintaan bahan bakar di Amerika dan berlakunya undang-undang karbon akan mendorong produsen untuk beralih dari batu bara. Exxon, nantinya, akan menjadi produsen terbesar gas alam Amerika.
"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan energi masih hidup dan baik di sektor eksplorasi dan produksi," kata Curtis Trimble, analis di Natixis Bleichroeder Inc di Houston. "Ini juga menunjukkan bahwa Exxon tidak segan meningkatkan eksposur mereka ke pasar gas alam. Hampir pasti, kita akan melihat lebih banyak transaksi seperti ini."
BLOOMBERG | EKA UTAMI APRILIA