Ia meminta masyarakat Indonesia bersikap objektif dan rasional dalam memandang persoalan Bank Century ini. "Dan, untuk menyelesaikan persoalan Bank Century, bukan berarti harus menonaktifkan (Sri Mulyani dan Boediono)," kata Hatta, melalui telepon, Rabu (16/12).
Apalagi, saat itu sedang terjadi krisis ekonomi global. Sehingga, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, dan Boediono, yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia, harus cepat mengambil keputusan. "Jadi, kebijakan yang dikeluarkan terkait penyelamatan Bank Century tidak bisa disalahkan," ujarnya.
Meski begitu, Hatta menolak jika pernyataannya tersebut dikait-kaitkan dengan posisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang bersikap sebaliknya. Sebab, sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais, dan anggota Panitia Khusus Angket Bank Century dari Fraksi PAN Tjatur Sapto Edi justru menyuarakan penonaktifan Sri Mulyani dan Boediono.
"Kalau saya berbicara, itu sebagai Menteri Koordinator Perekonomian," kata dia. "Harus dibedakan antara saya dengan Fraksi PAN."
Sedangkan mengenai sikap Amin Rais yang juga mendukung penonaktifan Sri Mulyani dan Boediono terkait kasus Century, Hatta menolak menanggapinya. "Tolong, saya jangan diadu dengan Pak Amien. Setiap orang punya pendapat masing-masing," tutur Hatta.
WAHYUDIN FAHMI