TEMPO Interaktif, Yogyakarta – Liburan Natal dan Tahun Baru 2010 diperkirakan akan meningkatkan tekanan terhadap harga kebutuhan pokok di Yogyakarta, meski tidak setinggi saat Lebaran. Sampai saat ini kenaikan harga sejumlah komoditas masih wajar dan stok pangan masih mencukupi.
“Hingga pertengahan Desember 2009, pasokan dan stok bahan kebutuhan pokok mencukupi dengan harga yang pergerakannya masih wajar,” jelas Sutikno, Koordintor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (17/12).
Stok pangan di Bulog hingga saat ini mencapai 19 ribu ton setara beras, dan diperhitungkan mampu memenuhi kebutuhan beras untuk warga miskin (Raskin) selama tujuh bulan hingga Juli 2010.
“Raskin masih akan disalurkan sepanjang tahun, termasuk Desember ini. Penyaluran raskin ini cukup efektif mengurangi tekanan permintaan terhadap beras dan di sisi lain menjamin ketersediaan beras bagi rakyat kurang mampu,” jelas Sutikno.
Sementara musim tanam padi saat ini diperkirakan sedikit mundur akibat perubahan musim penghujan. Meski begitu, PT Pupuk Sriwijaya dan PT Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan pupuk.
Untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, Kepolisian Daerah DIY juga telah melakukan pengamanan terhadap sarana transportasi dan distribusi, termasuk pengamanan sentra-sentra ekonomi.
Sedangkan Bank Indonesia menjamin stok uang sangat mencukupi untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. “Permintaan uang kartal seperti tahun-tahun sebelumnya tidak akan melonjak seperti pada Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” tegas Sutikno yang juga Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta ini.
Secara khusus, TPID DIY mengimbau kepada para penyedia jasa makanan atau penjual kuliner khas DIY agar tidak menaikkan harga, memanfaatkan banjirnya wisatawan pada musim liburan akhir tahun seperti ini. “Pedagang diharapkan lebih mengutamakan peningkatan kuantitas penjualan untuk mengantisipasi permintaan yang meningkat di tengah libur panjang,” tegasnya.
HERU CN