TEMPO Interaktif, Jakarta - Panitia Konser Koin untuk Keadilan membantah bahwa konser yang digalang di Hard Rock Cafe Jakarta, hari ini, Minggu (20/12) dibiayai uang koin yang terkumpul untuk Prita Mulyasari. Ketua Panitia Konser Adib Hidayat mengatakan seluruh pendukung acara dari panitia, pengisi acara hingga tempat lokasi konser tidak dibayar.
"Nanti akan kami buktikan saat penyerahan simbolis koin peduli Prita bahwa jumlahnya masih Rp 650 juta lebih," ujarnya saat membuka acara.
Prita Mulyasari sendiri dijadwalkan akan hadir pukul 20.00 untuk menerima secara simbolis uang sebesar Rp 650 juta yang digalang dalam aksi peduli koin Prita. Selain itu uang tanda masuk konser ini, yakni Rp 50 ribu tiap orang juga akan diserahkan jam 20.00 nanti. "Kami harap bisa terkumpul Rp 1 miliar," tambahnya.
Konser yang diadakan bertepatan dengan hari Kesetiakawanan Sosial merupakan bentuk rasa kesetiakawanan dan pernyataan sikap untuk melawan ketidakadilan. "Semoga Prita menjadi yang pertama dan terakhir," ungkapnya.
Koin, kata Adib, selain melambangkan kaum marginal juga bisa diartikan sebagai singkatan dari 'Kepedulian Orang Indonesia'. "Ini simbol gerakan moral dari dunia hiburan sekaligus himbauan kepada pemerintah," kata dia. Pemerintah diharapkan mengkaji ulang penerapan UU ITE yang dinilai tidak adil. "Banyak hal yang harus dikritisi. Akses internet makin besar. Kalau Undang - Undang ini berjalan, makin banyak orang ngomong, makin banyak yang masuk penjara," kata Adib.
Meskipun gugatan terhadap Proita telah dibatalkan Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang, menurutnya acara ini tetap penting untuk diadakan agar suara masyarakat tidak dianggap remeh. "Cukup satu Prita saja yang mengalami ketidakadilan," tambahnya.
VENNIE MELYANI