Kepala Polres Jombang Ajun Komisaris Besar Polisi Tomsi Tohir dan Wakilnya Komisaris Polisi Deden S Imhar langsung memimpin anak buahnya melakukan pengamanan. Apalagi beredar kabar akan muncul aksi balas dendam oleh warga Candi. Namun kabar itu dibantah Kapolres. "Kami hanya melakukan pemantauan," katanya kepada wartawan.
Perkelahian terjadi pada saat PSHT menggelar acara tasyakuran dan pengukuhan warga baru PSHT di GOR tersebut. Ribuan pendekar berduyun-duyun mendatangi lokasi, berkonvoi menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Tiba-tiba sejumlah pendekar mengeroyok beberapa warga yang sedang duduk di pinggir jalan di perempatan Jalan Kemuning.
Salah seorang korban pemukulan, Iwan Parnova, menjelaskan dia dan tiga temannya, Veri Andriyanto, Asman Thoi, dan Eka Asyhar Prayudianto, dikeroyok sejumlah pendekar. Ada yang memukul dengan kayu, ada pula yang menggunakan batu. Keempat orang itu hingga saat ini masih dimintai keterangan oleh polisi setelah melaporkan kejadian itu.
Menurut Kapolres, sejumlah anak buahnya dikerahkan untuk mengejar pelaku pemukulan.
Salah seorang panitia pelaksana tasyakuran yang juga pengurus PSHT Cabang Jombang Jumani mengatakan, pendekar PSHT tidak mungkin melakukan tindakan anarkis jika tidak ada sebab yang memicunya. Dia menduga, ada provokasi dari pihak-pihak yang tidak senang pada organisasi itu. "Saya harap semua pihak tenang. Biarkan polisi melakukan pengamanan,” tuturnya. MUHAMMAD TAUFIK.