Jumlah itu meningkat 15 persen dari transaksi hari biasa. Distribusi difokuskan pada 17 hingga 30 Desember. "Berdasarkan pola transaksi selama ini, transaksi nasabah meningkat pada rentang waktu tersebut," ujar Sasmita.
Dia memperkirakan jumlah transaksi Anjungan Tunai Mandiri naik 12,5 persen dari Rp 576 miliar jadi Rp 648 miliar per hari. Mandiri menyiapkan Rp 842 miliar per hari untuk mengisi mesin kas otomatis mereka. Nasabah dapat bertransaksi melalui 4.795 unit anjungan tunai.
Sebelumnya, bank sentral menjamin ketersediaan uang selama liburan Natal dan Tahun Baru. Sepanjang liburan akhir tahun ini, bank Indonesia bakal menyiapkan stok Rp 120 triliun, lebih besar ketimbang stok selama libur Lebaran lalu yang mencapai Rp 70 triliun.
Stok Uang "Beberapa hari ini kami akan lembur, sebarkan ke cabang-cabang," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi di kantornya. Menurut dia, jumlah tersebut juga lebih besar ketimbang libur akhir tahun lalu.
Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Edi Siswanto mengatakan jumlah uang yang ada lebih dari cukup. Untuk hari-hari biasa bank sentral menyediakan Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. "Sekarang tersedia 4 sampai 5 kali lipatnya," ujarnya.
Dia mencontohkan uang pecahan Rp 50 ribu tersedia dalam jumlah setara 4,5 bulan outflow atau 4,5 kali kebutuhan bulanan. Ketersediaan pecahan Rp 100 ribu lebih besar lagi atau setara 5 bulan outflow.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, bank sentral selalu mengantisipasi melonjaknya kebutuhan uang saban Desember dengan menyediakan stok uang lebi besar. Hal ini juga yang diprediksi menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi. Selama Januari-November tahun ini inflasi 2,45 persen. "Inflasi (tahunan) bisa 2,8 persen lebih," ucap Budi.
REZA MAULANA