TEMPO Interaktif, Depok - Wasinem dan keempat anaknya dibawa petugas Dinas tenaga Kerja Sosial ke Rumah Penampungan Anak di Bambu Apus, Jakarta Timur pagi tadi. Mereka dijemput dari panti asuhan Fathul Khoiroh, Cimanggis, Depok sekitar pukul 08.00 WIB.
Rencananya di tempat tersebut keempat anak yang masih di bawah umur akan bertemu dengan ayah mereka Dadan dan Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi. Dadan dibawa dari Polres Depok ke Bambu Apus sekitar pukul 13.00 WIB. Baik Kapolres Depok AKBP Saidal Mursalin maupun Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ajun Komisaris Polisi Rohana enggan berkomentar tentang dibawanya Dadan ke Jakarta Timur. “Sebaiknya tanya saja ke Kadiv Humas Polda,” ujarnya ketika dihubungi wartawan, Rabu (30/12).
Adapun Sekjen Komnas Perlindungan anak Aris Merdeka Sirait membenarkan adanya pertemuan Seto Mulyadi dengan keluarga tersebut. Dalam pertemuan tersebut, nantinya pihak Komnas Perlindungan anak akan berusaha memberikan penyadaran kepada Dadan maupun Wasinem untuk bertanggung jawab terhadap diri anak. Selain itu, keempat anak Dadan dan Wasinem, yakni Windy, Rizky, Lina, dan Siti akan menjalani konseling di rumah penampungan tersebut.
Mengenai nasib keluarga tersebut ke depannya, Aris mengatakan ada dua opsi yang ditawarkan. Pilihan pertama jika Dadan dan Wasinem mampu merawat anak-anak tersebut, maka mereka akan dikembalikan. “Kalau orang tuanya bisa bertangguang jawab dan mau bawa anak-anaknya pulang kampung ya silahkan saja,” katanya. Sedangkan pilihan kedua baik Dadan, Wasinem, dan keempat anaknya dapat tinggal di Bambu Apus.
Alasan pemindahan keluarga tersebut dari Yayasan Fathul Khoir ke panti sosial Bambu Apus dikarenakan berdasarkan undang-undang, anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
TIA HAPSARI