TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang menyatakan siap melakukan kerja sama soal pelayanan sampah dengan Tangerang Selatan. "Asalkan mereka yang mengajukan kerja sama," ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Hery Heryanto kepada Tempo (Selasa 5/1).
Hery mengatakan, pihaknya membuka diri jika Tangerang Selatan mengajak bekerja sama dan meminta dilayani kembali. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2009 tentang Kerja Sama Antara Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. ”Kerja sama sesuai dengan aturan itu," katanya.
Kabupaten Tangerang menghentikan kerja sama pelayanan sampah di Tangerang Selatan mulai awal Januari lalu. Sejak kerja sama dihentikan, sebanyak 40 armada pengangkut sampah yang selama ini beroperasi di wilayah baru itu ditarik dan Tangerang Selatan juga dilarang membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin, Mauk.
Hal ini membuat Tangerang Selatan terancam timbunan sampah. Hal ini terbukti selama empat hari ini, sampah tidak terangkut dan menumpuk di sejumlah titik seperti, pasar Jombang, Cimanggis, Ciputat. Hery membantah jika penghentian kerja sama ini terkait dengan isu tidak harmonisnya hubungan kedua pemerintahan itu. "Tidak ada hubungannya,"kata Hery.
Menurut dia, Kabupaten Tangerang sebagai pemerintahan induk tidak bertanggungjawab lagi soal sampah karena Tangerang Selatan sudah mengelola pendapatan asli daerah sendiri.
"Lain halnya jika masih ditanggung pemerintahan induk, menjadi kewajiban dalam dua tahun ke depan," katanya. Menurut dia, produksi sampah Tangerang Selatan per harinya mencapai 500-600 meter kubik.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tangerang Selatan Didi Supriyadi Wijaya mengatakan, akan melakukan lobi agar bisa bekerja sama dengan Kabupaten Tangerang. "Khususnya membuang sampah di Jatiwaringin, Mauk," kata Didi.
Tangerang Selatan, lanjut dia, mengakui belum memiliki Tempat Pengelolaan Akhir sendiri. TPA Cieupecang, Kecamatan Setu, masih proses perencanaan. Namun, Didi menargetkan memiliki TPA antara Februari dan Maret.
Selain menyiapkan TPA, Tangerang Selatan juga menyiapkan alternatif lainnya seperti komposting di Pondok Cabe. "Ini sambil menunggu TPA Cipeucang,"katanya.
JONIANSYAH