TEMPO Interaktif, Kediri – Sedikitnya 335 ribu pelanggan Perusahaan Listrik Negara di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Tulungagung, Jawa Timur, mengalami pemutusan mendadak.
Asisten Manajer Distribusi Area Pelayanan Jaringan PLN Kediri Ustriadi mengaku kehilangan 1.000 Kilo Volt tegangan listrik tanpa diketahui penyebabnya.
Pemadaman ini terjadi sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi. Tanpa pemberitahuan terlebih dulu, ratusan ribu pelanggan PLN di tiga kabupaten/kota mengalami pemadaman serentak. Hal ini langsung melumpuhkan seluruh aktivitas kantor, perusahaan, rumah tangga, serta pelayanan publik lainnya. “Kami minta maaf atas kejadian ini,” kata Ustriadi kepada Tempo, Selasa (5/1).
Dia menjelaskan, pemadaman ini terjadi akibat hilangnya tegangan listrik sebesar 1.000 Kilo Volt di gardu induk Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Di tempat ini terdapat dua travo besar yang masing-masing memiliki tegangan 500 Kilo Volt dengan tegangan sekunder 150 Kilo Volt.
Hingga saat ini petugas teknis PLN Kediri masih mencari penyebab hilangnya tegangan listrik tersebut. Besar kemungkinan hal ini akibat human error. Ustriadi sendiri belum bisa memastikan sampai kapan kerusakan ini akan terjadi.
Akibat kondisi ini, sejumlah pelanggan PLN di wilayah APJ Kediri kehilangan listrik. Mereka adalah 225 ribu pelanggan di Kota Kediri, 60 ribu pelanggan di Kabupaten Kediri, dan 50 ribu pelanggan di Tulungagung.
Menurut Ustriadi, sebagian pelanggan di Kabupaten Kediri masih diupayakan mendapat pasokan dari Mojokerto. Sedangkan Kabupaten Tulungagung mendapat bantuan dari Bendungan Karangkates Blitar.
Akibat kondisi ini sejumlah pengusaha di Kota Kediri mengaku mengalami kerugian cukup besar. Salah satunya adalah sentra usaha konveksi yang banyak menggunakan mesin bertenaga listrik. “Mesin saya juga bisa rusak karena pemadaman mendadak,” keluh Jimi Hermawan, pemilik usaha konveksi di Jalan Taman Makam Pahlawan Kediri.
Demikian pula dengan pelayanan di Kantor Pos Besar Kota Kediri yang terpaksa mengubah sistem pelayanan manual. Sebab seluruh komputer dan jaringan online mendadak lumpuh. “Masih bisa jalan dengan manual meski lamban,” kata Siti Nurjanah petugas pengiriman surat.
HARI TRI WASONO