TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah akan menjatuhkan sanksi kepada pengelola Bandar Udara Timika, Airfast Aviation Facilities Company (AVCO). Pemberitahuan pemberhentian pasokan bahan bakar ke pesawat milik PT Garuda Indonesia sangat mendadak.
"Sanksi pasti ada tapi harus dievaluasi dulu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bhakti Singa Gumay di Jakarta, Selasa (4/1).
Herry mengatakan pengelola bandara harus memberitahukan sejak jauh hari jika ingin menyetop pasokan bahan bakar. Sehingga operator bisa mengatur rencana penerbangan.
Namun Kepala Bandara Moses Kilangin baru mengirimkan surat pemberitahuan penghentian pasokan pada 3 Januari dan berlaku hari itu juga.
Padahal pesawat Garuda saat itu sudah terbang dan direncanakan mengisi bahan bakar di Bandara Timika. "Secara prosedur harus sejak jauh hari, tidak boleh mendadak," ujarnya.
Dia mengaku sudah menegur kepala bandara atas pemberitahuan mendadak itu. Akhirnya mereka langsung mengadakan rapat internal. Hasilnya, kemarin kepala bandara kembali mengirimkan pemberitahuan notice to airman atau Notam kepada Garuda.
Isinya Garuda kembali bisa mengisi bahan bakar di Bandara Moses Kilangin. Namun jumlahnya dibatasi yakni 9.000 liter per hari. "Kami harapkan Garuda bisa terbang lagi ke sana," tuturnya,
Sebelumnya Juru Bicara Garuda, Pujobroto mengatakan pihaknya menghentikan penerbangan ke Timika akibat penghentian pasokan itu.
Herry memaparkan sebetulnya Bandara Moses Kilangin sudah memberitahukan soal keterbatasan pasokan bahan bakar ke Garuda dan Merpati Nusantara, dua pesawat komersil yang terbang ke Timika, sejak 25 Desember lalu.
Namun isinya hanya mengurangi bukan menghentikan pasokan. "Kemudian ada kondisi lain yang dianggap memicu penyetopan itu," kata Herry.
Dia menyayangkan jika penyetopan itu disebabkan oleh penolakan Garuda mengangkut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Armando Mahler dari Jayapura ke Timika.
Padahal Garuda beralasan pesawat GA 652 itu adalah pengalihan dari Timika. "Tapi kami pisahkan persoalannya antara pribadi dengan prosedur," ujarnya.
DESY PAKPAHAN