TEMPO Interaktif, Jakarta - Koordinator Education Forum Suparman menyatakan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai ujian nasional dinilai terlambat. Menurut Suparman pernyataan presiden tersebut terlambat karena polemik Ujian Nasional kembali hangat setelah penolakan kasasi oleh Mahkamah Agung diputuskan sejak September 2009 dan Ujian Nasional segera berlangsung pada Maret 2010. "Tapi jika ada komitmen dalam satu dua hari pun bisa mengubah kebijakan syarat kelulusan," urainya.
Mengenai opsi untuk kembali dengan metode Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas), Suparman menanggapi sebagai usulan yang bagus. "Sembari menyikapi keputusan Mahkamah Agung juga kita mempertimbangkan sistem Ebtanans," ujarnya. Alasannya, kalau Ebtanas ada pertimbangan nilai semester 1 dan 2 dan ujian sekolah. Bukan semata ujian nasional sebagai penentu kelulusan.
Lagipula, Suparman melanjutkan Ebtanas bukan berarti semua lulus karena dulu ketika pelaksaanaan Ebtanas, banyak siswa yang tidak lulus.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional Mansyur Ramli menyatakan, "Apa yang dikatakan Presiden Yudhoyono mengenai kelulusan dan ujian ulangan sebenarnya sudah diprogramkan 2010."
Kementrian menyatakan Ujian Nasional bukan satu-satunya penentu kelulusan. Melainkan ada empat penilaian yakni: penyelesaian seluruh program pembelajaran, moral, ujian akhir, dan ujian nasional.
DIANING SARI