Laju pertumbuhan produksi perikanan nasional sejak 2005 - 2009 mencapai 10,02 persen per tahun. "Produksi perikanan budidaya menyumbang 47,49 persen pada produksi hasil perikanan 2009," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad dalam Acara Refleksi 2009 dan Outlook 2010 di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kamis (6/1).
Produksi perikanan budidaya, lanjut Fadel, sudah mendekati produksi perikanan tangkap yang persentasenya mencapai 52,51 persen. Kementrian juga mencatat, pertumbuhan produksi terbesar dicapai perikanan budidaya sebesar 21,93 persen. "Sedangkan pertumbuhan perikanan tangkap cenderung stagnan," kata Fadel.
Pertumbuhan produksi perikanan tangkap hanya 2,95 persen. "Maka, kita bisa menggenjot produksi perikanan budidaya. Sehingga dalam waktu singkat bisa berhasil besar," kata Fadel. Untuk meningkatkan nilai produksi perikanan budidaya, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan sekitar 300 paket usaha.
"Paket usaha budidaya perikanan yang akan melahirkan wirausaha baru dalam usaha kecil menengah," ujarnya. Menurut Fadel, paket usaha yang disiapkan seperti paket usaha khusus budidaya ikan lele, ikan nila, ikan bandeng dan sebagainya.
"Paket usaha yang disiapkan diantaranya bernilai Rp 10 juta dan Rp 15 juta," kata dia. Selain itu, kementerian akan memberikan dukungan dengan mengeluarkan berbagai buku petunjuk budidaya perikanan.
Seiring dengan peningkatan volume produksi, nilai produksi perikanan juga meningkat. Nilai produksi perikanan meningkat 15,61 persen sejak 2005. Pada 2005, nilai produksi perikanan sebesar Rp 57,62 triliun. Sedangkan nilai produksi perikanan pada 2009 mencapai Rp 102,78 triliun.
Jika dibandingkan, pertumbuhan nilai produksi lebih tinggi dibanding pertumbuhan volume produksi. Hal itu menunjukkan secara umum komoditas perikanan mengalami peningkatan kualitas dan kenaikan harga.
EKA UTAMI APRILIA