TEMPO Interaktif, Slawi - Pencari kerja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada awal 2010 ini diperkirakan mencapai 16 ribu orang. Jumlah ini relatif tinggi dibanding daya serap dunia kerja yang hanya mampu menerima 23 persen.
“Itu hasil pemantauan kami saat memasuki awal tahun ini,” ujar Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal Wakhidin saat dihubungi, Tempo, Minggu (10/1).
Menurut Wakhidin, tingginya pencari pekerja ini menjadi tangung jawab pemerintah Kabupaten Tegal untuk membebaskan mereka dari pengangguran. Ia khawatir, jumlah pencari kerja ini makin bertambah, saat membanjirnya produk impor yang telah membanjiri pasar lokal.
“Ada kekhawatiran dunia industri di Kabupaten Tegal tutup akibat kalah persaingan kualitas produksi, sehingga menimbulkan pengangguran baru,” ungkap Wakhidin.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tegal segera mencari solusi dengan cara mengupayakan program penciptaan tenaga kerja yang mandiri dan memiliki daya saing yang cukup. "Itu bisa dilakukan dengan cara koordinasi lintas sektoral, termasuk melibatkan peran swasta," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal Washadun mengaku, jumlah pencari kerja di Kabupaten Tegal yang mendaftar melalui instansinya hanya 4.700 orang. “Itu yang resmi selama Januari ini, tak tahu kalau yang ada di masyarakat,” katanya.
Jumlah tersebut, menurut Washadun, 20 persen atau sebanyak 940 di antaranya telah diterima kerja melalui Perusahaan Jasa Penyalur Tenga Kerja Indonesia ke luar negeri.
Menurut Washadun, jumlah pencari kerja ini relatif banyak dibanding pada bulan-bulan sebelumnya pada 2009 yang kurang dari empat ribu orang per bulan. Saat ini Dinas Tenaga kerja setempat masih mengupayakan pelatihan kemampuan keterampilan para pencari kerja yang telah terdaftar.
Langkah ini dilakukan agar mereka memiliki bekal bila ada perusahaan yang memerlukan.
“Mereka kami titipkan di sejumlah industri rumahan yang ada di Kabupaten Tegal,” terangr Washadun.
EDI FAISOL