Aldi adalah anak pasangan Janto dan Tukinem, warga Kare, Madiun. Adapun Yoga merupakan putra pasangan Suharto dan Ismini, warga Tawangrejo Gemarang, Madiun.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Caruban Arif Nugroho mengatakan, Yoga masuk ke ruang perawatan lebih awal dibanding Aldi, yang masuk sejak Jumat (8/1) pekan lalu. “Tapi kondisi Aldi sempat mendekati koma,” ujarnya.
Berat badan Aldi hanya 7,5 kilogram. Padahal untuk anak seusianya, berat Aldi semestinya mencapai 12 kilogram. Sedangkan Yoga hanya 16 kilogram, padahal untuk anak seusianya seharusnya berat badannya mencapai 32 kilogram.
Arif mengatakan saat ini kondisi kesehatan keduanya terus membaik. Tubuh mereka telah mampu menerima asupan gizi yang diberikan dokter. Bahkan, kalau hasil observasinya bagus, Yoga bisa pulang Selasa besok.
Menurut dia, seluruh biaya perawatan dan pengobatan kedua pasien ini akan ditanggung pemerintah. “Untuk penderita gizi buruk, otomatios bebas biaya,” ujar Arif pula.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Christy Maulina mengatakan, anggaran dana pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk pada 2010 ini dinaikkan. Pada tahun 2009 lalu Rp 540 ribu menjadi Rp 675 ribu untuk masing-masing penderita per tiga bulan.
Catatan Dinas Kesehatan menyebutkan, jumlah anak-anak penderita gizi buruk tak mengalami perubahan selama dua tahun berturut-turut. Pada 2009 lalu, jumlahnya mencapai 305 anak. Jumlah ini sama dengan tahun 2008 sebelumnya.
Jumlah anak penderita gizi buruk mencapai 0,9 persen dari jumlah anak di Kabupaten Madiun. Sehingga, kata Christy, angka penderita gizi buruk di Kabupaten Madiun masih terbilang rendah. ANANG ZAKARIA.