TEMPO Interaktif, Jakarta - Ruangan sel Artalyta Suryani alias Ayin, terpidana kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan, sungguh lengkap. Satuan Tugas Antimafia Hukum mengunjunginya kemarin malam, Minggu (10/1), di Rumah Tahanan Pondok Bambu dan menemukan ruang sel Artalyta dilengkapi alat daput, permainan bayi, hingga mobil yang siap antar jemput.
Sel terpidana lima tahun penjara itu terletak di lantai tiga bangunan kantor. Saat Mas Achmad Santosa, Denny Indrayana, dan Yunus Husein berkunjung, Ayin tengah sibuk dengan dokternya. Padahal, pada jam itu, seharusnya semua tahanan di Pondok Bambu telah dikunci dalam selnya masing-masing.
"Saya sakit," ujarnya saat ditanya personil Satuan Tugas. Tetapi agaknya sakit perempuan berwajah mulus tersebut tidak separah itu hingga harus ditangani dokter di Rumah Tahanan malam ini juga.
Kartu nama si dokter yang diperoleh Satuan Tugas membuktikan sakit Ayin tak istimewa. Di kartu tertulis nama dokter Hadi Sugianto, ahli laser kosmetik dari Klinik Spesialis Tribrata.
Lantas lihatlah kamar Ayin: luasnya tak kurang dari 80 meter persegi, disekat menjadi dua bagian, dan berpendingin udara. Seperangkat sofa kulit hitam, meja yang menampung sederetan toples kue, dan televisi diletakkan di area ruang tamu.
Di bagian belakangnya, ada boks bayi, kasur kecil, dua kereta dorong bayi, serta boks dipenuhi bola plastik untuk bermain bayi Ayin, yang datang tiap hari ke sana. Alat dapur lengkap, mulai dari blender hingga kulkas, juga tersedia.
Sel asli Ayin terletak di pojok luar Blok Anggrek. Meski kecil, sekitar 15 meter persegi saja luasnya, kamar ini pun istimewa. Tempat tidur pegas (springbed) ukuran ratu (queen) dan televisi layar datar menyesaki ruangan. Udara terasa sejuk berkat pendingin udara yang tersembunyi di dalam lemari.
Ayin menyebutkan tinggal berdua dengan seorang narapidana lain. Namun rekan sekamarnya tak ada di sel saat rombongan Satuan Tugas datang. "Tolong panggilkan (rekan sekamarnya), saya tadi bilangnya di kamar ini berdua," kata Ayin dengan nada gelisah kepada penjaga Rumah Tahanan. Tak lama Asmiyati, narapidana yang ternyata bertugas sebagai pembantu Ayin, baru muncul.
Di ujung inspeksi, Satuan Tugas mendapatkan satu kejutan lain: ternyata Ayin memarkirkan satu mobilnya di dekat gerbang Rumah Tahanan, tiap hari. Seorang sopir kabarnya setia menunggui mobil Toyota Avanza warna perak berplat B 1198 PFL yang siap dipergunakan untuk kepentingan Ayin setiap saat.
BUNGA MANGGIASIH