TEMPO Interaktif, Tegal - Guru swasta Kabupaten Tegal hari ini (11/1) menyegel pintu masuk ruang paripurna gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. Langkah ini merupakan aksi lanjutan sejak beberapa waktu lalu.
"Hasil kesepakatan bersama, kami akan mogok ngajar mulai hari Rabu mendatang," kata Fatah Yasin, Ketua Forum Guru Swasta Kabupaten Tegal.
Aksi menyegel dengan cara memasang kain putih sepanjang 500 meter berisi bubuhan tanda tangan para guru swasta itu membuat kelimpungan sejumlah anggota Dewan yang hendak mengikuti sidang paripurna. Sejumlah anggota Dewan terpaksa masuk ke ruang paripurna melalui pintu samping gedung.
Menurut Fatah Yasin, anggota Dewan Kabupaten Tegal telah membohongi mereka yang menginginkan kenaikan tunjangan insentif dari Rp 150 ribu menjadi Rp 250 ribu per bulan. "Mereka sengaja mengalihkan tuntutan kami melalui beberapa komisi yang ternyata tak merespons," ujar Fatah.
Hal ini dibuktikan dengan belum adanya pengajuan resmi kenaikan dana insentif oleh Panitia Anggaran DPRD kepada Badan Anggran Pemerintah Kabupaten Tegal. Sebelum melakukan penyegelan, kemarin mereka menggelar doa bersama dan melakukan aksi membubuhkan tanda tangan.
Fatah Yasin mengaku akan melakukan mogok mengajar bila tuntutan para guru swasta Kabupaten Tegal tak direalisasikan. "Hasil kesepakatan bersama, kami akan mogok ngajar mulai hari Rabu mendatang," ujar Fatah Yasin.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Muaris, membantah instansinya tak aspiratif terhadap keinginan Forgusta. Menurut dia, Dewan telah melakukan studi banding ke sejumlah kabupaten di Jawa Tengah untuk membandingan pemberian dana insentif guru swasta di Kabupaten Tegal.
"Itu kami lakukan sebagai acuan berdasarkan kondisi keuangan daerah. Kami harap Forgusta sabar menunggu keputusan eksekutif," ujar Muaris.
Muaris juga menyayangkan sikap Forgusta yang mengancam mogok mengajar. Menurut dia, langkah ini akan merugikan siswa sekolah swasta di Kabupaten Tegal. "Kami harap Forgusta mengurungkan niatnya, apa lagi sekolah swasta lebih banyak dibanding sekolah negeri," katanya.
EDI FAISOL