Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Diberi Kemudahan Perizinan Melaut dengan Kapal Besar

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Tanjungpinang - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan, Pemerintah akan memberi kewenangan kepada pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengeluarkan izin kapal tangkap ikan dari berat kotor 2 hingga 30 Gros Ton (GT). Pertimbangannya adalah agar nelayan di daerah tidak terhambat melaut karena perizinan belum lengkap.

"Bila pemerintah provinsi sanggup, maka kapal tangkap ikan hingga 60 GT diserahkan perizinanannya," kata Fadel Muhammad di hadapan para nelayan Provinsi Kepulauan Riau dalam acara penyerahan kapal motor 5 gros ton ( GT ) dan 2 GT kepada nelayan se-Provinsi Kepulauan Riau, Rabu ( 13/1/2010 ) di Tanjungpinang, Kepri. Fadel menyebutkan, nelayan di Indonesia masih dalam masuk garis kemiskinan. Ini terjadi akibat sulitnya mengurus izin penangkapan ikan, sehingga tidak mampu menangkap ikan di tengah laut.

Sedangkan pencuri ikan dari negara lain khususnya dari Thailand dan Vietnam menggunakan kapal hingga 200 GT. Selain itu, Fadel minta pemerintah daerah memperhatikan biota laut seperti terumbu karang. Kelestarian terumbu karang harus dijaga karena di sana tempat ikan mencari ikan. Bila terumbu karang rusak maka dipastikan daerah itu tidak ada ikannya, dan ini akan menyulitkan nelayan. Pihak DKP akan mengalokasikan dana dua puluh persen disalurkan ke nelayan dari dana Kredit Usaha Rakyat dan dana alokasi khusus senilai Rp 20 triliun. Gunanya untuk membangun sentra produksi ikan, serta tempat penampungan ikan hasil tangkapan nelayan sebelum di jual ke pihak lain. "Bila perlu Bulog pun bisa menjadi penampung," katanya.

Fadel yakin, pada tahun 2015 Indonesia menjadi produsen ikan terbesar di dunia, karena ikan di perairan Indonesia selain berlimpah, juga memiliki ikan yang tidak terdapat di perairan lain. Di perairan Provinsi Kepri, kata Fadel, terdapat ikan Kerapu Tikus dan Kerapu Macan serta ikan Bawal Putih. Ikan ini paling diminati konsumen luar dan dalam negeri. Fadel juga menyebutkan ada tujuh provinsi yang merupakan daerah perairan. Untuk itu perlu dibangun kawasan perikanan yang disebut Minapolitan. Di sini dibangun tidak hanya penampungan ikan, tapi juga tempat pendidikan bidang ini perikanan, rumah sakit nelayan dan lain-lain yang sifatnya membantu mengangkat harkat nelayan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah mengatakan, pihaknya telah menyerahkan 522 unit kapal motor penangkap ikan dengan berbagai ukuran. Dan saat ini terdapat 30.293 unit armada perikanan tangkap teridiri dari 10.053 perahu tanpa motor, 4.367 unit motor tempel, dan 15.873 unit kapal motor.

Ismeth menjelaskan pada tahun 2010, pihaknya menganggarkan dana untuk membantu nelayan senilai Rp. 8,9 miliar untuk 150 unit kapal penangkap ikan lengkap dengan alat lainnya. Untuk menyelesaikan pemberian perahu tanpa motor kepada nelayan dibutuhkan waktu 10 tahun. Ia berharap dengan banyaknya kapal penangkap ikan bermotor lengkap dengan assesories sehingga mampu mendongkrak hasil tangkap nelayan yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan asli daerah. "Tentu membuka lapangan kerja bidang perikanan," kata Ismeth. 

RUMBADI DALLE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

1 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

8 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

12 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

20 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

29 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

32 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

32 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

32 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

34 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.