TEMPO Interaktif,Depok - Yanti atau Wasinem, ibu yang sempat menelantarkan anaknya selama lebih dari seminggu, ternyata mengidap paranoid. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok Saeful Bironi.
Menurut Saeful, berdasarkan pemeriksaan psikolog, Wasinem memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal dan juga sulit mengungkapkan perasaanya. Banyaknya hutang dan juga ketakutan terhadap kedatangan petugas perusahaan jasa tenaga kerja mendorong Wasinem untuk meninggalkan keempat anaknya di rumah.
“Begitu lihat ada petugas datang, dia ketakutan dan langsung lari,” ujar Saeful kepada wartawan di ruangannya, Rabu (13/01). Dari pemeriksaan tersebut juga menjelaskan bahwa Wasinem tak pernah secara sengaja meninggalkan keempat anaknya. Tetapi semua itu ia lakukan secara spontan.
Sepengetahuan Saeful, psikolog hanya melakukan pemeriksaan terhadap Wasinem. Sedangkan kepada suaminya, Dadan tidak ada pemeriksaan serupa. Selama menghilang, Dadan diketahui pergi ke daerah Cibalong, Jawa Barat guna mencari uang yang nantinya dapat digunakan untuk membayar hutang ke Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia.
Saat ini pasangan suami istri dan keempat anaknya, yakni Windy, 8 tahun, Rizky, 4 tahun, Lina, 3 tahun, dan Siti, 5 bulan tinggal di Panti Sosial Anak milik Departemen Sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur. Keluarga tersebut masih menetap di tempat tersebut, karena baik Dadan maupun Wasinem belum memiliki mata pencaharian tetap yang dapat membiayai kebutuhan hidup mereka sehari-hari. “Mereka menjadi tanggung jawab negara,” ujarnya.
Wasinem dan Dadan meninggalkan keempat anaknya di rumah kontrakan di Kampung Sidamukti RT03/RW01, Cilodong, Depok pada 19 Desember lalu. Selama lebih dari seminggu, keempat bocah tersebut hidup dari belas kasihan tetangga sekitar.
TIA HAPSARI