"Saya prihatin," kata Rano, Rabu (13/1). Ia menyayangkan masalah itu harus terjadi karena masalah gengsi para pejabat yang kini memimpin kota baru itu. "Tinggal datang dan melakukan kerja sama ke Kabupaten Tangerang saja sangat sulit. Padahal kami pasti menerimanya," kata Rano.
Menurut Rano, masalah persampahan adalah masalah yang sangat serius dan harus ditangani dengan hati-hati serta profesional. Sebab, jika pemerintahnya tidak bisa memanajemen sampah dengan baik, akan terjadi masalah besar seperti yang dihadapi Tangerang Selatan saat ini.
Kabupaten Tangerang, kata Rano, telah banyak memberikan toleransi kepada Tangerang Selatan soal layanan sampah. Bahkan, pemberitahuan tidak akan melayani masalah sampah di Tangerang Selatan telah disampaikan Kabupaten Tangerang sejak setahun lalu. "Setahun kami sudah beritahukan," kata dia.
Rano berharap masalah tersebut segera teratasi agar tidak merugikan masyarakat Tangerang Selatan. "Pada prinsipnya, kami akan membantu, asalkan pemerintah daerahnya mau bekerja sama," kata dia.
Krisis sampah di wilayah Tangerang Selatan sudah memasuki pekan kedua sejak Kabupaten Tangerang menghentikan layanan yang diikuti penarikan 38 armada truk sampah dan melarang sampah Tangerang Selatan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin, Mauk.
Sampah menumpuk di sana sini terutama Pasar Ciputat, Cimanggis, dan Jombang. Tangerang Selatan yang hingga kini masih kebingungan membuang sampah karena belum memiliki tempat pembuangan akhir sendiri seperti kalap. Mereka membuang sampah ke mana saja yang bisa menampung. Ke tempat pembuangan akhir liar, bahkan ke wilayah tetangga. Terakhir dua truk sampah milik Tangerang Selatan tertangkap basah petugas Satpol PP Kota Tangerang ketika membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Rawa Kucing, milik Kota Tangerang.
Kondisi ini belum bisa ditangani pemerintah daerah tersebut karena masih berupaya mencari tempat pembuangan akhir dan melakukan kerja sama dengan wilayah tetangga seperti Bogor dan Kabupaten Tangerang. "Masih terus diupayakan solusinya," kata Asisten Daerah II Bidang Pembangunan Tangerang Selatan, Sudrajat.
Ia mengatakan, proses itu memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
JONIANSYAH