"Saya sudah bertemu dengan Menteri Pertanian dan jurusan sungai," katanya usai menemui Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mesir Rachid Mohamed Rachid di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Kamis (14/1).
Pengusaha mebel dan kerajinan, kata dia, sudah diundang untuk melakukan misi dagang ke Mesir. "Mesir sebagai pasar baru furnitur," katanya. Industri mebel, kata dia, sudah melakukan ekspor ke Mesir. "Mesir juga sebagai pintu ke pasar Timur Tengah," ucapnya.
Kelebihan eceng gondok membuat pemerintah Mesir banyak mengeluarkan anggaran untuk membersihkan eceng gondok di Sungai Nil. Ia berharap biaya tersebut bisa dijadikan untum membangun industri kerajinan. "Saya sudah bertemu dengan kedutaan Mesir enam bulan lalu," ujarnya.
Mesir adalah pasar yang potensial, sebagai daerah wisata yang akan banyak dikunjungi orang. Untuk sementara pengolahan eceng gondok itu untuk kerajinan. "Skalanya home industri," katanya. Hanya saja masih ada kendala menyangkut persoalan hak kekayaan intelektual, "Padahal nanti desainnya dari kita," katanya.
Ia juga sudah bertemu Mohamed Baraka, pimpinan Baraka Group di Mesir. "Nanti sifatnya B to B," katanya. Hanya saja ia tetap meminta perlindungan dari pemerintah kedua negara. "Jangan cuma assalamualaikum," katanya.
IQBAL MUHTAROM